Ovid: Panduan Bercinta dan Menjalin Hubungan Asmara pada Romawi Kuno

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 27 Juli 2023 | 09:00 WIB
Penulis Romawi Ovid mengungkapkan bagaimana wanita Romawi beralih dari “mendandani ladang” menjadi “mendandani diri sendiri”. Di masa itu, kulit putih jadi lambang kecantikan wanita romawi. (Herkulaneischer Meister)

Ovid sendiri menggambarkannya sebagai "carmen et error", yang berarti "puisi dan kesalahan".

Puisi tersebut diyakini sebagai Ars Amatoria yang bertema erotis, tetapi hanya sedikit yang diketahui mengenai kesalahan atau tindakan yang menyebabkan pengasingan Ovid.

“Para ahli percaya bahwa itu adalah semacam kecerobohan yang membuat kaisar marah secara langsung,” jelas Laura.

Kita tahu lebih banyak tentang kehidupan Ovid daripada hampir semua penyair Romawi lainnya.Hal ini sebagian besar berkat puisi-puisi pengasingan otobiografinya, dalam Tristia.

Puisi cintanya memiliki kesan lucu, jenaka, dan terkadang tidak sopan. Namun, karya-karya berikutnya—seperti Metamorfosis yang epik dan Tristia yang melankolis—mengambil tema yang lebih megah serta sering kali lebih serius yang mencerminkan tantangan pribadinya.

Ovid di antara para Scythians, karya Eugene Delacroix, 1862. (Via Met Museum)

Amores: Sentuhan Pribadi

Amores, yang secara harfiah berarti 'Cinta', adalah puisi pertama yang diterbitkan oleh Ovid. Awalnya terdiri dari lima buku, puisi-puisi ini kemudian diedit menjadi tiga buku.

Amores menceritakan pengalaman penyair tentang cinta dan seks selama menjalin hubungan, namun sifat asli dari hubungan tersebut selalu dikaburkan.

Ovid, dalam puisinya yang telah diluruhkan ke Bahasa Inggris, “Corinna in an Afternoon”, menggambarkan adegan seks di sore hari.

Ovid membuatnya tetap menyenangkan dengan pertama-tama menggambarkan kekasihnya sebagai "ratu Timur" dan kemudian sebagai "gadis panggilan kota kelas atas".

Puisi ini menciptakan sketsa episode yang sangat intim dan pembaca akan merasa seperti seorang pengintai yang melihat melalui lubang kunci.