Dari Anjing hingga Babi, Penyebab Perang Teraneh dalam Sejarah Manusia

By Sysilia Tanhati, Jumat, 4 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Mulai dari anjing, babi sampai toko kue, perang bisa disebabkan oleh hal-hal aneh dan sepele dalam sejarah manusia. (Ernest Lissner)

Sebagai bagian dari kesaksian resmi, dia mengeklaim bahwa seorang petugas penjaga pantai Spanyol memotong telinganya 7 tahun sebelumnya. “Hal itu dilakukan sebagai hukuman atas penyelundupan,” tambah Andrews.

Didorong oleh kesaksian yang menggugah ini, Inggris segera menyatakan perang terhadap Kerajaan Spanyol. Maka dimulailah “Perang Telinga Jenkins” yang aneh itu.

Sebenarnya, bentrokan antara Inggris dan Spanyol telah terjadi sejak awal tahun 1700-an. Telinga Jenkins yang hilang hanya berfungsi sebagai katalis saja.

Konflik tersebut berakar pada sengketa teritorial atas perbatasan antara Spanyol Florida dan British Georgia.

Pertempuran dimulai pada akhir 1739 dan berlanjut selama 2 tahun di Florida dan Georgia. Tidak ada pihak yang muncul sebagai pemenang yang jelas.

Konflik tersebut kemudian menyatu dengan Perang Suksesi Austria yang lebih luas. Perang baru benar-benar berakhir pada tahun 1748.

Kerusuhan Nika

Pada tahun 532 Mmassa besar-besaran membanjiri jalan-jalan Konstantinopel. Mereka membakar sebagian besar kota dan hampir menjatuhkan pemerintahan Kaisar Justinianus. Semua dilakukan atas nama balap kereta.

Perlombaan yang diadakan di Hippodrome Konstantinopel telah melonjak popularitasnya selama abad keenam.

Para penggemar bahkan masuk dalam faksi-faksi yang saling bersaing dengan ketat.

Para perusuh kuno ini bertindak bak geng jalanan alih-alih penggemar olahraga. Kelompok yang paling kuat—dikenal sebagai Blues and the Greens—menjadi terkenal karena barbar.

Konflik meletus pada Januari 532. Saat itu, Kaisar Justinianus menolak untuk membebaskan dua anggota Biru dan Hijau yang telah dijatuhi hukuman mati.

Dalam contoh persatuan yang jarang terjadi, kedua faksi bersatu dan mulai melakukan kerusuhan.

Dalam beberapa hari yang singkat, mereka membakar markas prefek kota dan bentrok dengan penjaga kekaisaran. Kedua faksi itu pun berusaha untuk menobatkan seorang kaisar baru.

Menghadapi revolusi besar-besaran, Justinianus akhirnya memutuskan untuk menghentikan pemberontakan tersebut dengan paksa.

Setelah menyuap The Blues untuk mendapatkan dukungan mereka, kaisar melancarkan serangan dahsyat terhadap para perusuh yang tersisa.

Pada akhir penyerangan, kerusuhan telah dipadamkan. Sekitar 30.000 anggota massa terbaring tewas di sekitar lapangan pacuan kuda.

Penyebab terjadinya perang bisa beragam, entah karena pertikaian antar suku, perebutan wilayah, atau perbedaan kepentingan. Namun tidak jarang, perang dalam sejarah manusia juga dipicu oleh hal-hal sepele.