Dari Anjing hingga Babi, Penyebab Perang Teraneh dalam Sejarah Manusia

By Sysilia Tanhati, Jumat, 4 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Mulai dari anjing, babi sampai toko kue, perang bisa disebabkan oleh hal-hal aneh dan sepele dalam sejarah manusia. (Ernest Lissner)

Nationalgeographic.co.idPerang dapat diartikan sebagai pertempuran antara dua pasukan atau lebih. Penyebab terjadinya perang bisa beragam, entah karena pertikaian antar suku, perebutan wilayah, atau perbedaan kepentingan.

Dalam sejarah manusia, perang juga bisa disebabkan oleh hal-hal aneh dan sepele. Mulai dari anjing hingga babi, berikut beberapa penyebab teraneh perang dalam sejarah manusia.

Perang Kue

Pada tahun 1828, massa yang marah menghancurkan sebagian besar Kota Meksiko selama kudeta militer.

Salah satu korban kerusuhan itu adalah seorang ekspatriat pembuat pastry bernama Remontel. “Malangnya, kafe kecilnya dijarah massa,” tulis Evan Andrews di laman History.

Pejabat Meksiko mengabaikan keluhannya. Maka Remontel mengajukan petisi kepada pemerintah Prancis untuk mendapatkan kompensasi.

Permintaannya tidak diperhatikan sampai satu dekade kemudian. Saat itu Raja Louis-Philippe menemukan fakta soal petisinya.

Raja menjadi sangat marah karena Meksiko gagal membayar ganti rugi. Sebagai kompensasi, Raja Louis-Philippe menuntut Meksiko membayar 600.000 peso untuk mengganti kerugian koki kue itu.

Ketika orang-orang Meksiko menolak keras untuk membayar jumlah yang sangat besar, Louis-Philippe melakukan hal yang tidak terduga. “Dia memulai perang,” ujar Andrews.

Pada Oktober 1838, armada Prancis tiba di Meksiko dan memblokade Kota Veracruz. Ketika orang Meksiko masih menolak untuk membayar, kapal mulai menembaki benteng San Juan de Ulua.

Beberapa pertempuran kecil menyusul dan pada bulan Desember sebanyak 250 tentara telah tewas.

Jenderal terkenal Santa Anna bahkan keluar dari masa pensiunnya untuk memimpin pasukan Meksiko melawan Prancis. Ia kehilangan satu kaki setelah dia terluka oleh tembakan.

Pertempuran akhirnya berakhir pada Maret 1839, ketika pemerintah Inggris membantu menengahi kesepakatan damai. Sebagai bagian dari perjanjian, orang-orang Meksiko dipaksa untuk membayar 600.000 peso.

Tidak diragukan lagi, itu adalah jumlah yang besar dalam sejarah manusia untuk sebuah toko kue di tahun 1839.

Perang Anjing

Dalam salah satu konflik paling aneh dalam sejarah manusia, seekor anjing secara tidak sengaja memicu krisis internasional.

Insiden tersebut merupakan puncak dari permusuhan jangka panjang antara Yunani dan Bulgaria.

Keduanya telah berselisih sejak Perang Balkan Kedua pada tahun 1910-an. Ketegangan akhirnya memuncak pada Oktober 1925.

Saat itu, seorang tentara Yunani ditembak setelah diduga melintasi perbatasan ke Bulgaria saat mengejar anjingnya yang melarikan diri.

Dalam salah satu konflik paling aneh dalam sejarah manusia, seekor anjing secara tidak sengaja memicu krisis internasional. Insiden tersebut merupakan puncak dari permusuhan jangka panjang antara Yunani dan Bulgaria. (Victor Grabarczyk/Unsplash)

Penembakan mendorong orang-orang Yunani untuk menginvasi Bulgaria dan menduduki beberapa desa.

Mereka bahkan akan mulai menembaki Kota Petrich ketika Liga Bangsa-Bangsa akhirnya turun tangan dan mengutuk serangan itu.

Sebuah komite internasional kemudian menegosiasikan gencatan senjata antara kedua negara. Sayangnya, kesalahpahaman telah mengakibatkan kematian sekitar 50 orang.

Perang Babi

Pertengkaran tentang babi yang disembelih menyebabkan konflik skala penuh antara Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Kontroversi dimulai pada tahun 1859 di Pulau San Juan, sebidang tanah yang terletak di antara daratan Amerika Serikat dan Pulau Vancouver.

Pada saat itu, pulau itu adalah rumah bagi warga Amerika dan karyawan Inggris di Hudson's Bay Company. Kedua belah pihak mengeklaim tanahnya yang subur.

Pemicu Perang Babi muncul pada tanggal 15 Juni 1859. Saat itu, seorang petani Amerika bernama Lyman Cutlar menembak mati babi hutan milik orang Inggris. Si petani menemukan hewan itu sedang “menikmati” kentangnya.

Argumen berikutnya tentang babi mati meningkatkan ketegangan antara dua kelompok pemukim. dan Cutlar akhirnya diancam akan ditangkap.

Setelah Amerika melaporkan kejadian tersebut ke militer, Angkatan Darat AS mengirim Kapten George Pickett ke San Juan dengan sedikit pelengkap pasukan.

Pickett membuat suasana makin panas dengan menyatakan seluruh pulau milik Amerika Serikat. Inggris menanggapinya dengan mengirimkan armada kapal angkatan laut bersenjata lengkap ke garis pantai.

Kebuntuan yang tidak masuk akal pun terjadi. Situasi tetap berada di ujung tanduk selama beberapa minggu yang menyiksa.

Kedua negara akhirnya akan menegosiasikan kesepakatan yang memungkinkan pendudukan militer bersama di Pulau San Juan pada bulan Oktober 1859.

Hal itu mengakhiri Perang Babi sebagai jalan buntu tanpa darah—kecuali satu babi yang malang menjadi korban.

Perang Telinga Jenkins

Pada tahun 1738, pelaut Inggris Robert Jenkins menunjukkan potongan telinga yang membusuk di depan anggota Parlemen.

Sebagai bagian dari kesaksian resmi, dia mengeklaim bahwa seorang petugas penjaga pantai Spanyol memotong telinganya 7 tahun sebelumnya. “Hal itu dilakukan sebagai hukuman atas penyelundupan,” tambah Andrews.

Didorong oleh kesaksian yang menggugah ini, Inggris segera menyatakan perang terhadap Kerajaan Spanyol. Maka dimulailah “Perang Telinga Jenkins” yang aneh itu.

Sebenarnya, bentrokan antara Inggris dan Spanyol telah terjadi sejak awal tahun 1700-an. Telinga Jenkins yang hilang hanya berfungsi sebagai katalis saja.

Konflik tersebut berakar pada sengketa teritorial atas perbatasan antara Spanyol Florida dan British Georgia.

Pertempuran dimulai pada akhir 1739 dan berlanjut selama 2 tahun di Florida dan Georgia. Tidak ada pihak yang muncul sebagai pemenang yang jelas.

Konflik tersebut kemudian menyatu dengan Perang Suksesi Austria yang lebih luas. Perang baru benar-benar berakhir pada tahun 1748.

Kerusuhan Nika

Pada tahun 532 Mmassa besar-besaran membanjiri jalan-jalan Konstantinopel. Mereka membakar sebagian besar kota dan hampir menjatuhkan pemerintahan Kaisar Justinianus. Semua dilakukan atas nama balap kereta.

Perlombaan yang diadakan di Hippodrome Konstantinopel telah melonjak popularitasnya selama abad keenam.

Para penggemar bahkan masuk dalam faksi-faksi yang saling bersaing dengan ketat.

Para perusuh kuno ini bertindak bak geng jalanan alih-alih penggemar olahraga. Kelompok yang paling kuat—dikenal sebagai Blues and the Greens—menjadi terkenal karena barbar.

Konflik meletus pada Januari 532. Saat itu, Kaisar Justinianus menolak untuk membebaskan dua anggota Biru dan Hijau yang telah dijatuhi hukuman mati.

Dalam contoh persatuan yang jarang terjadi, kedua faksi bersatu dan mulai melakukan kerusuhan.

Dalam beberapa hari yang singkat, mereka membakar markas prefek kota dan bentrok dengan penjaga kekaisaran. Kedua faksi itu pun berusaha untuk menobatkan seorang kaisar baru.

Menghadapi revolusi besar-besaran, Justinianus akhirnya memutuskan untuk menghentikan pemberontakan tersebut dengan paksa.

Setelah menyuap The Blues untuk mendapatkan dukungan mereka, kaisar melancarkan serangan dahsyat terhadap para perusuh yang tersisa.

Pada akhir penyerangan, kerusuhan telah dipadamkan. Sekitar 30.000 anggota massa terbaring tewas di sekitar lapangan pacuan kuda.

Penyebab terjadinya perang bisa beragam, entah karena pertikaian antar suku, perebutan wilayah, atau perbedaan kepentingan. Namun tidak jarang, perang dalam sejarah manusia juga dipicu oleh hal-hal sepele.