Solon adalah orang yang sangat dihormati. Ia digadang-gadang untuk tidak berpihak kepada siapa pun. Warga Athena memberi Solon kekuasaan untuk membuat aturan baru agar masyarakat menjadi makmur.
“Solon menciptakan banyak reformasi, yang ia buat lebih mudah diingat dengan menulis puisi tentang ideologi di balik reformasi tersebut,” jelas Anna.
Solon Merancang Reformasi
“Sebagai tindakan pertama dalam daftar panjang reformasi, Solon menyingkirkan sistem hektemeroi dan membatalkan kemungkinan menjual orang ke dalam perbudakan untuk membayar utang,” terang Anna.
Hutang sebagian besar dihapuskan, dan orang-orang diberi kepemilikan atas tanah pertanian mereka. Solon juga melacak orang-orang Athena yang telah dijual ke luar sebagai budak, membawa mereka kembali, dan memberinya kewarganegaraan lagi.
Solon bersikeras bahwa semua orang harus mencari nafkah sendiri dan para ayah diwajibkan untuk mengajari anak-anak mereka sebuah profesi.
Solon juga mengkategorikan warga Athena ke dalam empat kelas sosial, yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban berbeda dalam hal kekuasaan politik dan partisipasi sosial.
Kelas-kelas tersebut murni berdasarkan kekayaan. Kelas baru yang paling tinggi adalah pantakosiomedimnoi, yang berarti orang-orang yang memiliki 500 ukuran. Mereka adalah anggota keluarga terkaya yang perkebunannya menghasilkan lebih dari 500 gantang minyak zaitun, anggur, atau gandum.
Kelas tertinggi kedua adalah hippeis, yaitu pria yang bertugas di militer sebagai pasukan kavaleri atau memiliki fasilitas untuk memelihara kuda untuk kavaleri.
Zeugitai adalah orang-orang yang cukup kaya untuk memiliki beberapa ekor lembu. Kemudian para thetes, yang merupakan petani atau pekerja, membentuk kelas terendah.
Pemberontakan Seorang Tiran