Menurut mitos, sapi jantan Paris adalah makhluk yang luar biasa, ia memenangkan semua kontes.
Suatu waktu, dewa Ares mengubah dirinya menjadi seekor lembu jantan yang luar biasa untuk mengalahkan sapi-sapi milik Paris. Ketika saatnya tiba untuk menentukan pemenang, Paris tidak memilih lembu jelmaan itu.
Keputusan ini membuat para dewa menganggap Paris sebagai orang yang tidak memihak, adil, dan jujur.
Seiring berjalannya waktu, identitas paris mulai terungkap. Menurut beberapa sumber, Paris mengikuti kontes tinju saat masih muda dalam Festival Troya. Ia menjadi pemenang setelah mengalahkan putra-putra Raja Priam yang lain.
“Kemenangannya mengungkapkan identitasnya, dan ia kembali ke rumah untuk menjadi pangeran Troy,” jelas Rhys
Penghakiman Paris
Kisah utama Paris dimulai dengan peristiwa yang mungkin dapat disebut “kontes kecantikan di antara para dewi”.
Karena ketidakberpihakan Paris, Zeus meminta bantuannya untuk memutuskan konflik antara dewi Hera, Aphrodite, dan Athena.
Kontes tersebut terjadi dalam upacara pernikahan Thetis dan Peleus yang terkenal. Di Gunung Olympus, semua dewa diundang ke perayaan pernikahan ini. Namun, Eris, dewi perselisihan, tidak diundang.
Para dewa telah memutuskan untuk tidak memberitahu Eris tentang pernikahan tersebut, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kekacauan di pesta pernikahan.
Mendengar hal itu, Eris tersinggung, dan mencoba mengacaukan pesta pernikahan itu. Ia melemparkan sebuah apel emas dari Taman Hesperides ke atas meja dan mengatakan bahwa apel itu untuk hadiah bagi dewi tercantik.
Aphrodite, Athena, dan Hera, mengklaim hadiah tersebut. Mereka meminta Zeus untuk memutuskan siapa pemenang kontes tersebut.