Pemberontakan Satsuma, Hilangnya Samurai Lahirnya Modernisasi Jepang

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 13 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Pemberontakan Satsuma momen yang menentukan dalam sejarah Jepang, menandai akhir dari sebuah era dan awal yang baru. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah Kekaisaran Jepang mengalami periode transformasi yang cepat saat bertransisi dari masyarakat feodal menjadi negara modern pada akhir abad ke-19. Salah satu peristiwa penting yang membentuk transformasi ini adalah Pemberontakan Satsuma.

Pemberontakan Satsuma adalah sebuah konflik yang mengadu nilai samurai tradisional dengan kebijakan modernisasi pemerintah Meiji yang dipimpin oleh Saigo Takamori yang karismatik. Peristiwa ini terbukti menjadi momen yang menentukan dalam sejarah Jepang, menandai akhir dari sebuah era dan awal yang baru. 

Pemberontakan Satsuma, juga dikenal sebagai Perang Seinan, adalah konflik yang terjadi di Jepang dari tahun 1877 hingga 1878. Pemberontakan oleh domain Satsuma melawan pemerintah Meiji, yang baru-baru ini menerapkan reformasi besar-besaran dan upaya modernisasi.

Domain Satsuma, yang terletak di Jepang selatan, adalah salah satu domain paling kuat dan berpengaruh selama periode Edo.

Namun, dengan Restorasi Meiji tahun 1868, yang menandai berakhirnya keshogunan dan pemulihan pemerintahan kekaisaran, domain Satsuma menemukan dirinya bertentangan dengan pemerintahan baru.

Pemberontakan Satsuma dipimpin oleh Saigo Takamori, seorang samurai dan mantan penasihat kekaisaran yang memainkan peran kunci dalam Restorasi Meiji. Dia kecewa dengan kebijakan pemerintah dan merasa bahwa kelas samurai dipinggirkan dan tidak dihormati.

Saigo percaya bahwa samurai harus terus memainkan peran penting dalam masyarakat Jepang dan nilai-nilai tradisional mereka harus dilestarikan.

Penyebab Pemberontakan Satsuma

Salah satu penyebab utama pemberontakan adalah upaya modernisasi dan westernisasi yang cepat dari pemerintah Meiji.

Reformasi ini bertujuan untuk membawa Jepang setara dengan kekuatan Barat, berdampak besar pada kelas samurai tradisional.

Karena pemerintah menerapkan kebijakan yang merusak status dan kekuasaan samurai, banyak dari mereka menjadi tidak puas dan merasa cara hidup mereka terancam 

Penyebab signifikan lain dari pemberontakan tersebut adalah perubahan ekonomi yang terjadi di Jepang.