Beberapa perempuan, terutama yang berasal dari kelas elite, mengenyam pendidikan formal dan bisa menjadi juru tulis atau dokter.
Pendidikan dan Pembelajaran
Pendidikan dan pembelajaran dalam sejarah Mesir Kuno sangat dihargai, dengan pendekatan yang berbeda tergantung pada status sosial dan pekerjaan seseorang.
Pendidikan formal terutama dapat diakses oleh anak-anak elite, termasuk bangsawan, pejabat pemerintah, dan pendeta.
Anak-anak ini, terutama anak laki-laki, bersekolah di sekolah juru tulis tempat mereka dilatih membaca, menulis, matematika, dan keterampilan penting lainnya yang diperlukan untuk posisi administratif.
Sistem penulisan utama di Mesir Kuno adalah hieroglif, kombinasi elemen logografis, suku kata, dan abjad.
Ahli tulis dianggap sebagai bagian penting dari masyarakat, karena keahlian mereka dalam membaca dan menulis memungkinkan mereka untuk mendokumentasikan teks-teks agama, catatan resmi, dan karya sastra.
Mereka sering menikmati status sosial yang tinggi dan dapat memajukan karier mereka dalam administrasi atau imamat.
Bagi sebagian besar anak yang tidak bersekolah formal, pembelajaran dilakukan di dalam keluarga atau melalui magang.
Anak laki-laki biasanya mempelajari bidang perdagangan ayah mereka, seperti bertani, tembikar, atau pertukangan kayu, dengan mengamati dan membantu tugas sehari-hari.
Keterampilan ini diturunkan dari generasi ke generasi, memastikan kelanjutan dari perdagangan dan kerajinan penting.
Sebaliknya, anak perempuan biasanya diajari keterampilan rumah tangga oleh ibu mereka. Mereka belajar memasak, menenun, dan tugas rumah tangga lainnya yang diperlukan untuk mengatur rumah tangga dan membesarkan keluarga.