Lalu pada tahun 1827, Benito memimpin pemberontakan di kapal itu bersama rekan kapalnya. Ketika beberapa awak kapal tidak mau bergabung dengannya, dia mengirim mereka dengan perahu terbuka.
Benito kemudian memutuskan untuk mengganti nama kapalnya menjadi Burla Negra dan menyeberangi lautan menuju Karibia.
Di sana ia menemukan korban pertamanya—sebuah kapal kargo budak. Setelah itu, Benito berlayar ke selatan dan merampok setiap kapal yang dianggap berharga. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan kapal Amerika, Inggris, Portugis, dan Spanyol.
Setelah aktivitasnya di dekat pantai Amerika Selatan, ia mendapat ide yang lebih baik. Benito memutuskan untuk mencari tempat terbaik untuk menunggu kapal-kapal yang datang kembali dari Asia. Terutama dari kawasan perdagangan kaya di India.
Pembajakan kapal Morning Star
Dalam sejarah Spanyol, Benito de Soto adalah pria kejam yang tidak menunjukkan belas kasihan. Dia mungkin dibutakan oleh keinginan untuk menjadi kaya.
Kisah paling terkenal tentang bajak laut ini adalah serangannya terhadap kapal bernama Morning Star.
Menurut Authentic Account of Piratical Proceedings on Board the Bark Morning Star, serangan itu terjadi pada tanggal 19 Februari 1828 di lepas Pulau Ascension.
Benito menenggelamkan banyak kapal dan membunuh banyak orang sendirian. Ketika dia menangkap Morning Star, sebagian besar krunya dibunuh dan semua wanitanya diperkosa.
Benito ingin memastikan semua bukti tindakannya hilang. Maka dia memutuskan untuk menenggelamkan kapal dengan orang-orang yang terkunci di dalamnya.
Namun, kapalnya tidak tenggelam dan orang-orangnya diselamatkan oleh kapal dagang. Itu adalah awal dari akhir bagi bajak laut kejam Benito de Soto.
Setelah Morning Star, mereka membajak kapal Amerika bernama Topaz dan membantai awak kapal.