Darius Agung, Penguasa Cemerlang dari Kekaisaran Persia Akhemeniyah

By Sysilia Tanhati, Senin, 11 September 2023 | 14:33 WIB
Darius I, juga dikenal sebagai Darius Agung (Darius the Great), adalah raja ketiga di Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Di masa kepemimpinannya, Kekaisaran Persia Akhemeniyah mencapai puncak kejayaannya. (Public Domain)

Otanes memilih untuk tidak ikut serta dalam perebutan takhta, tetapi ia menginginkan hak istimewa bagi keluarganya. Karena tidak dapat menyelesaikan masalah ini, mereka semua menyetujui sebuah kontes, yang pemenangnya akan naik takhta. Para calonnya adalah Megabyzus dan Darius.

Mereka semua akan bertemu keesokan paginya dan masing-masing menunggangi kudanya. Raja baru adalah ia yang menunggangi kuda pertama yang meringkik saat matahari terbit.

Herodotus menyebutkan bahwa Darius berbuat curang. Berkat bantuan pelayannya, kuda yang ditungganginyalah yang paling pertama meringkik. Suara ringkikan kuda yang diiringi kilat akibat badai meyakinkan yang lain untuk menerima Darius sebagai raja baru. Pada tahun 522 Sebelum Masehi, Darius I menjadi raja ketiga di Kekaisaran Persia Akhemeniyah.

“Kematian Gautama dianggap sebagai peluang kemerdekaan,” tambah Cristian. Pemberontakan pecah di banyak wilayah kekaisaran, termasuk Persis, Media, Parthia, Asyur, Babilonia, dan Mesir kuno. Dengan bantuan tentaranya, Darius berhasil memadamkan konflik tersebut.

Serangan militer Darius Agung

Pemerintahan Darius ditandai dengan serangan militer besar-besaran. Setelah mengonsolidasikan kekuasaannya di dalam negeri, ia menaklukkan sebagian besar Mesir kuno pada 519 Sebelum Masehi.

Pada tahun 518 Sebelum Masehi, Darius Agung menaklukkan sebagian India, yaitu Punjab bagian utara.

Serangan militer penting berikutnya terjadi di Scythia Eropa pada tahun 513 Sebelum Masehi. Dalam serangan militer ini, Darius menghadapi kesulitan yang tidak terduga. Bangsa Skit menghindari tentara Kekaisaran Persia Akhemeniyah.

Pemerintahan Darius ditandai dengan serangan militer besar-besaran. (John Steeple Davis)

Pada akhirnya, serangan militer tersebut dihentikan. Pasalnya, penyakit dan kekurangan makanan berdampak buruk pada tentara Persia selama beberapa minggu. Pawai tersebut berhenti di sekitar tepi sungai Volga dan kemudian menuju Thrace. Darius memerintahkan jenderalnya, Megabyzus, untuk menaklukkan Thrace.

Selain membawa Thrace di bawah pengaruh Kekaisaran Persia Akhemeniyah, Megabyzus juga menaklukkan kota-kota tetangganya di Yunani kuno. Upaya penaklukan Yunani ini berlangsung sengit. Meski sempat dikalahkan, Darius tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk menaklukkan Yunani.

Penaklukan Yunani kuno oleh Darius akhirnya terhenti karena kematiannya pada tahun 486 Sebelum Masehi.