Kisah Cyrus the Great, Pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah

By Sysilia Tanhati, Selasa, 12 September 2023 | 07:00 WIB
Cyrus the Great atau Koresh Agung adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah, sering disebut sebagai Kekaisaran Persia pertama. Pada saat kematiannya, dia berhasil menciptakan kekaisaran terbesar yang pernah ada di dunia kuno. (Adriaen Collaert/Metropolitan Museum of Art )

Babilonia kemudian jatuh tanpa perlawanan dan Cyrus mencegah pasukannya menjarah kota tersebut. Nabonidus menyerah tak lama kemudian. Cyrus the Great akhirnya menguasai seluruh Mesopotamia, Siria, dan Levant. Kekaisaran besarnya sekarang menjadi yang terbesar yang pernah ada di dunia kuno.

Kematian Cyrus the Great

Beberapa waktu kemudian Cyrus the Great berkonflik dengan Massagetae, sebuah konfederasi nomaden di Asia Tengah. Cyrus pertama kali melamar Ratu Massagetae, Tomyris, tetapi ditolak.

Sebagai tanggapan, Cyrus melancarkan invasi ke wilayah Massagetae dan kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran. Rincian pastinya tidak jelas, tetapi tampaknya tentara Persia Akhemeniyah telah dikalahkan dan sang pemimpin dibunuh.

Menurut sebuah cerita, setelah pertempuran, jenazah Cyrus dibawa ke hadapan Tomyris, yang kemudian dipenggal. Dia kemudian mencelupkan kepalanya ke dalam bejana berisi darah. Hal itu merupakan tindakan balas dendam karena Cyrus dikatakan telah menipu dan membunuh putranya.

Makam Cyrus the Great di in Pasargadae, Iran. (Public Domain)

Setelah Cyrus the Great meninggal, sekitar tahun 530-529 Sebelum Masehi, jenazahnya dikebumikan di ibu kotanya, Pasargadae. Meskipun kota ini kini hancur, makamnya sendiri masih bertahan. Di dalam makam Cyrus the Great dimakamkan di peti mati emas, diletakkan di atas meja dengan penyangga emas.

Makam itu dipenuhi barang-barang mewah lainnya dan dikelilingi taman yang indah. Di atas makam itu tertulis kata-kata: “Wahai manusia, siapa pun kamu dan dari mana pun kamu berasal, karena aku tahu kamu akan datang, akulah Cyrus yang memenangkan Kerajaan Persia. Oleh karena itu, jangan iri padaku karena sebidang tanah yang menutupi tulang-tulangku.”

Prestasi Cyrus the Great dari Kekaisaran Persia Akhemeniyah

Selain sebagai seorang penakluk, Cyrus the Great juga dikenang karena berbagai prestasi lainnya. “Dia dianggap sebagai pendukung awal hak asasi manusia oleh banyak orang,” Holmes menambahkan.

Setelah penaklukan Kekaisaran Neo Babilonia, Cyrus mengeluarkan dekrit yang dicatat pada apa yang disebut Silinder Cyrus. Dekrit itu memulihkan semua kuil dan praktik keagamaan serta memungkinkan banyak pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Di seluruh kekaisarannya, Cyrus menerapkan kebijakan toleransi beragama. Kebijakan bijaknya telah dikagumi dan ditiru oleh para penguasa, negarawan, dan filsuf hingga saat ini.

Untuk memerintah kekaisaran yang luas, Cyrus mendirikan sejumlah wilayah administratif yang diperintah oleh satrap (gubernur) yang diberi kekuasaan luas. Mereka terhubung dengan pemerintah pusat melalui pengembangan sistem pos dan jalan yang efisien.

Sepanjang ruang dan waktu, banyak orang yang menghormati pencapaian Cyrus the Great bagi Kekaisaran Persia Akhemeniyah dan dunia.