Sejarah Aleksander Agung Menaklukkan Secuil Negeri dari Dataran India

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 16 September 2023 | 12:00 WIB
Lukisan tentang sejarah Aleksander Agung memenangkan Pertempuran Hydaspes. Musuhnya, Porus, adalah raja dari India yang sangat kuat. Aleksander menghormatinya dan mengembalikan takhtanya. ( Charles Le Brun)

Baca Juga: Siapa Chandragupta yang Mendirikan Dinasti Maurya dalam Sejarah India?

Pertempuran Hydaspes

Pertempuran Hydaspes merupakan pertempuran yang sangat berat dalam sejarah Aleksander Agung. Pertempuran ini ketika Aleksander dan pasungannya berjalan ke timur.

Di sana mereka memasuki wilayah Raja Porus (para ahli memperkirakan nama aslinya Paurava) yang memerintah di antara Sungai Hydaspes (Jelum) dan Acesines (Chenab) di wilayah Punjab.

Nama Raja Porus hanya disebutkan oleh sumber Yunani dan Persia. Namanya tidak begitu tercatut dalam sumber sejarah India, termasuk pada era Dinasi Maurya.

Bagi Memnon, petinggi militer Kekaisaran Akhemeniyah yang kini bergabung dengan Aleksander, Porus adalah petarung tangguh.

Diperkirakan, Porus hanyalah raja kecil yang tidak begitu dianggap. Selain itu, ekspedisi Aleksander Agung ke India juga tidak disebutkan dalam catatan India, kecuali menurut cerita-cerita rakyat sekitar Lembah Sungai Indus.

Bagaimanapun, Porus sudah menjadi tantangan bagi Aleksander yang bersikeras enggan tunduk. Pertempuran ini terjadi pada Mei 326 SM dengan kekuatan Aleksander terdiri 40.000 infanteri, 7.000 kavaleri, dan 5.000 pasukan sekutu India. Porus bersama 50.000 infanteri, 4.000 kavaleri, 1.000 kereta, dan 85-200 gajah perang.

Kedua pihak berkemah di sisi berbeda Sungai Hydaspes. Medan sangat sulit bagi pasukan Aleksander karena alirannya sangat deras dan dalam, ditambah lagi musuh menggunakan gajah perang.

Pasukan Aleksander berhasil menyeberang setelah beberapa hari kavelerinya dikerahkan untuk mencari cara.

Kraterus, jenderal Aleksander, mengalihkan perhatian pasukan Porus, sehingga Aleksander bisa masuk ke dalam pasukan lawan.

Sontak, Porus pun segera berupaya menghalangi Aleksander Agung yang telah menyeberang. Dia mengerahkan putranya untuk menghentikannya. Sayangnya, putranya gugur ketika tengah berupaya.