Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Troya mengilhami penyair epik Yunani, Homer. Homer menyusun dua karya besarnya pada abad kedelapan Sebelum Masehi. Pertama adalah Iliad, yang berlatar tahun terakhir pengepungan Troya selama satu dekade oleh koalisi negara-negara Yunani kuno. Dan karyanya yang kedua adalah Odyssey.
Troya tersebut menjadi saksi salah satu pertempuran terbesar dalam mitologi Yunani. Dalam History of the Peloponnesian War, sejarawan Thucydides menggambarkan Perang Troya sebagai perang yang terkenal melebihi semua perang.
“Namun lokasi dan bahkan keberadaannya Troya menjadi sumber perdebatan selama berabad-abad,” tulis Naomi Larsson di laman The Guardian. Kota ini dihancurkan setelah pertempuran sekitar tahun 1200 Sebelum Masehi. Kemudian, Troya dihuni kembali oleh orang Yunani kuno dan Romawi dan berganti nama menjadi Ilios atau Ilium.
Pada tahun 500 Sebelum Masehi, Troya sudah tidak menjadi kota yang dianggap penting. Troya pun perlahan menghilang.
Sekarang lokasi Troya secara luas diyakini sebagai situs Hisarlik di Turki. Kota yang diyakini Troya itu pada dasarnya adalah sebuah gundukan setinggi sekitar 30 meter. Terdapat sisa-sisa dinding batu dan bangunan-bangunan terpencil tersebar di padang rumput. Bukit padang rumput tersebut mungkin menyimpan 4.000 tahun sejarah Troya.
Kemungkinan besar tidak hanya ada satu kota di situs tersebut, tapi setidaknya 10 kota. Situs Hisarlik berisi lapisan demi lapisan pemukiman kuno. “Dari yang pertama sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi hingga yang terakhir sekitar tahun 500 Sebelum Masehi,” tambah Larsson.
Sekarang secara umum diyakini bahwa tahap konstruksi keenam dan ketujuh kemungkinan adalah kota Raja Priam, seperti yang dijelaskan dalam Iliad.
Bermula dari mimpi seorang anak kecil
Kisah Troya di zaman modern diduga berawal dari mimpi seorang anak kecil. Begitu terpesonanya dia dengan mitologi Yunani tersebut, dia berangkat untuk mencari kota tersebut setelah membaca Iliad.
Anak berusia 7 tahun itu adalah Henrich Schliemann. Schliemann tumbuh menjadi pengusaha Jerman abad ke-19. Kelak, ia menjadi arkeolog dan orang pertama yang melakukan penggalian menyeluruh di situs Hisarlik.
Bagaimana arkeolog amatir Schliemann berhasil menemukan Troya yang terkenal dalam mitologi Yunani itu?
Pada bulan April 1870, Schliemann mulai menggali di Hisarlik. Segera dia mengeklaim telah menemukan “kota yang terbakar” dari Troya karya Homer. Di antara temuannya, ada harta karun Raja Priam. Sebagian harta karun itu kemudian diberikan kepada istrinya. Namun dalam prosesnya, Schliemann melakukan banyak kesalahan besar.