Padahal, praktik hubungan inses dianggap tabu dalam banyak kebudayaan. Namun terjadi pegecualian di keluarga kerajaan, mereka menganggap diri mereka berbeda dengan rakyat jelata.
Sebagai akibatnya, ada banyak kisah keturunan mereka yang terlahir cacat. Masalah kesehatan karena hubungan inses adalah keniscayaan karena gen mereka yang terlalu dekat, menurut para ahli.
Seperti misalnya Raja Charles II dari Spanyol yang bahkan tidak bisa berjalan hingga usia 8 tahun, badan kecil dan tidak bisa memiliki keturunan karena impoten. Contoh lainnya Firaun Tutankhamun yang terlahir sumbing sebagian, dan memiliki cacat pada kakinya.
Lantas mengapa hubungan inses tetap dilakukan? Mengapa raja-raja mengecualikan diri mereka dari rakyat jelata?
Menurut profesor ilmu klasik Universitas Stanford, Walter Scheidel, salah satu alasannya adalah "inses membedakan mereka". Hubungan inses kerajaan terjadi terutama di masyarakat di mana penguasa memiliki kekuasaan yang luar biasa dan tidak ada tandingannya.
Mereka merasa seperti para dewa, mengingat kisah para dewa yang suka mengawini saudara perempuan mereka sendiri, begitu pula para bangsawan. "Walau mereka mengetahui risikonya, tapi mereka memilih untuk mengabaikannya."