Sejarah Dunia: Selisik Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dan Nasibnya Kini

By Sysilia Tanhati, Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:00 WIB
Kota ini juga terkenal dengan pembangunan Taman Gantung Babilonia. (Public Domain)

Sebagian besar dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno memiliki tujuan keagamaan atau monumental. Namun lain halnya dengan Mercusuar Aleksandria memiliki manfaat bagi kotanya. Terletak di pulau Pharos, lokasinya sempurna untuk melayani industri maritim Aleksandria yang ramai.

Struktur setinggi 100 meter ini dibangun atas perintah Ptolemeus II untuk mendukung kota menjadi pelabuhan terpenting di Mediterania. Pharos atau Mercusuar Aleksandria adalah salah satu dari beberapa monumen luar biasa yang mendefinisikan kota ini. Yang lainnya adalah Perpustakaan Aleksandria dan Makam Aleksander Agung.

Mercusuar megah Pharos jadi simbol kebesaran Aleksandria. Suar besar ini menyoroti pentingnya dan kekayaan kota. (Kitab al-bulhan)

Mercusuar tetap digunakan selama berabad-abad, selamat dari berbagai invasi, gempa bumi, dan penjajah asing di Mesir kuno.

“Namun, gempa bumi tersebut pada akhirnya akan menjadi kehancurannya Mercusuar Aleksandria,” tambah Hewitt.

Kerusakan struktural besar pertama terjadi pada tahun 956 dan memaksa pemerintah kota melakukan perbaikan besar-besaran. Bangunan ini mengalami kerusakan serius lagi pada tahun 1303 dan 1323. Gempa merobohkan sebagian besar bangunan dan membuatnya tidak berfungsi sama sekali.

Mercusuar akhirnya dibongkar pada tahun 1480 ketika Mamluk membersihkan pangkalannya. Ia menggunakan batu-batu tersebut untuk membangun Benteng Qaitbay di lokasi tersebut. Sisa-sisa mercusuar masih terletak di perairan dangkal dekat tempatnya dulu berdiri. Sisa-sisa Mercusuar Aleksandria jadi saksi bisu kemegahan bangunan itu di masa lalu.

Mausoleum Halicarnassus

Mausoleum Halicarnassus dibangun di Kota Halicarnassus di pantai barat Turki modern. Mausoleum ini dibangun pada pertengahan abad ke-4 Sebelum Masehi untuk Raja Caria Mausolus dan keluarganya.

Pembangunannya dimulai sebelum kematiannya dan selesai secara anumerta atas perintah istri-istrinya Artemisia II. Kesedihan Artemisia dikatakan sangat besar dan bertahan dalam seni dan sastra selama ribuan tahun, Namun Mausoleum Halicarnassus adalah monumen utama kesedihan tersebut.

Miniatur Mausoleum Halicarnassus. (Jona Lendering)

Mausoleum ini merupakan bangunan setinggi 45 meter. Di dalamnya berisi lebih dari 400 patung dari beberapa pematung terbaik di Yunani kuno. Puncaknya adalah sebuah piramida dengan Mausolus dan Artemisia berada di kereta empat kuda.