Gerbang Ishtar: Simbol Kemegahan Kota dalam Sejarah Babilonia

By Sysilia Tanhati, Senin, 13 November 2023 | 11:43 WIB
Dalam sejarah Babilonia, Gerbang Ishtar adalah pintu masuk utama ke Kota Babel. Gerbang ini menyiratkan bahwa Babilonia dilindungi dan dipertahankan oleh para dewa dan sebaiknya musuh tidak melawannya. (Radomir Vrbovsky)

Akitu: festival Tahun Baru Babel dan prosesi ilahi dalam sejarah Babilonia

Relief patung singa, auroch, dan naga melambangkan dewa-dewa yang berkuasa. Relief ini memberikan pesan yang kuat kepada mereka yang memasuki kota bahwa Babilonia dilindungi dan dipertahankan oleh para dewa. Jadi, mereka sebaiknya tidak melawan para dewa.

Setiap musim semi, prosesi besar yang melibatkan raja, anggota istananya, pendeta, dan patung para dewa melewati Gerbang Ishtar. Mereka berjalan di sepanjang Jalan Prosesi menuju kuil “Akitu” untuk merayakan festival Tahun Baru.

Prosesi memesona para dewa dan dewi. Dengan mengenakan pakaian terbaiknya, semua duduk di atas kereta berhiaskan berlian. Prosesi ini dimulai di Kasikilla, gerbang utama Esagila (kuil yang didedikasikan untuk Marduk). Lalu berlanjut ke utara sepanjang jalan prosesi Marduk melalui Gerbang Ishtar.

Nama 'Akitu' berasal dari bahasa Sumeria yang berarti "barley". Perayaan ini menandai penaburan barley di musim gugur dan pemotongan barley di musim semi.

Festival Akitu dilanjutkan sepanjang periode Seleukia (312 – 63 SM) dan hingga periode Kekaisaran Romawi. Kaisar Romawi Elagabalus (memerintah 218-222), yang berasal dari Suriah, bahkan memperkenalkan festival ini di Italia.

Sejumlah festival musim semi Timur Dekat kontemporer masih ada hingga saat ini. Masyarakat Iran secara tradisional merayakan tanggal 21 Maret sebagai Noruz (Hari Baru). Sedangkan Kha b-Nissan adalah nama festival musim semi yang dirayakan di kalangan masyarakat Asyur pada tanggal 1 April.

Upaya restorasi dan pelestarian Gerbang Ishtar

Kini Gerbang Ishtar sedang menjalani restorasi yang dipimpin oleh World Monuments Fund (WMF). Dimulai pada tahun 2018 dan dijadwalkan selesai pada tahun 2023, proyek ini berfokus pada penyelesaian beragam tantangan. Salah satunya adalah masalah fluktuasi permukaan air tanah yang berdampak pada kelembapan pasangan bata, sekaligus menjaga material asli gerbang.

Pada tahun 2022, restorasi fasad utara gerbang telah diselesaikan. Restorasi ini melibatkan penggantian batu bata dan konsolidasi pasangan bata. Pengerjaan fasad selatan yang sedang berlangsung diharapkan selesai pada tahun 2023. Sedangkan rencana pariwisata diproyeksikan selesai pada tahun 2024.