Nationalgeographic.co.id—Manusia modern sering kali menganggap diri mereka sebagai yang paling maju sepanjang sejarah dunia. Tak banyak yang menyadari bahwa sebagian besar alat dan teknologi yang saat ini berakar dari kebudayaan dalam sejarah dunia kuno.
Sejarawan Universitas Negeri Sam Houston, Lauren Lewis, menjelaskan bahwa tulisan, matematika, dan satuan pengukuran dimulai dari peradaban paling awal di dunia: Sumeria.
“Terletak di antara sungai Tigris dan Eufrat di Irak modern, Sumer adalah pemukiman negara kota yang berkembang di awal Zaman Perunggu dan penemuan-penemuan Sumeria ini merevolusi dunia dan terus membentuk kehidupan kita saat ini,” kata Lauren.
Penemuan Tulisan Bangsa Sumeria
Kontribusi paling penting dari bangsa Sumeria kuno adalah sistem tulisan mereka: aksara paku. Aksara paku atau cuneiform pertama kali dikembangkan pada tahun 3500 SM untuk memastikan komunikasi yang akurat selama perdagangan jarak jauh.
Para pedagang perlu memastikan bahwa biji-bijian, hewan, dan barang-barang lainnya dikirimkan kepada orang yang tepat dalam jumlah yang tepat. Tugas ini bisa jadi menakutkan jika hanya dilakukan dari mulut ke mulut.
“Perkembangan bahasa tertulis memungkinkan para pedagang untuk berkomunikasi dengan pedagang dan konsumen mereka dalam jarak yang sangat jauh,” kata Lauren.
Menulis menjadi bentuk seni yang ekspresif. Puisi epik Sumeria, “The Epic of Gilgamesh”, salah satu karya sastra pertama yang tercatat. Ia telah mempengaruhi sastra selama ribuan tahun.
Tulisan-tulisan Sumeria lainnya merupakan karya-karya yang kompleks secara emosional. Sering kali mencerminkan tema-tema cinta, ketakutan, harapan, dan kematian.
Para arkeolog bahkan telah menemukan "buku teks" yang digunakan untuk melatih para juru tulis. "Buku-buku pelajaran" ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pengetahuan bangsa Sumeria tentang geografi, alam, dan mineralogi.
Banyak peradaban kuno yang menggunakan dan mengadopsi tulisan paku selama ribuan tahun. Hal ini mempengaruhi bahasa-bahasa lain termasuk bahasa Akkadia, Babilonia, Het, dan Persia Kuno.
Pada akhirnya, Lauren menjelaskan, “sistem penulisan berbasis alfabet menggantikan paku sebagai sistem penulisan yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi perkembangan bahasa tertulis di dunia beradab awal bertumpu pada paku.”