Mitologi Tiongkok: Kisah Keabadian Ibu Ratu dari Barat dan Sun Gokong

By Sysilia Tanhati, Minggu, 31 Desember 2023 | 15:00 WIB
Dalam mitologi Tiongkok, Xiwangmu adalah ibu suri dari Barat yang berkaitan erat dengan keabadian, khususnya buah persik keabadian. (Jin Tingbiao)

Xiwangmu terkait erat dengan rahasia keabadian, khususnya buah persik keabadian. Dalam mitologi Tiongkok, buah persik ini dikenal juga sebagai pantao, yang berarti persik datar. Buah persik keabadian ini konon tumbuh di taman Xiwangmu.

Menurut salah satu versi cerita, pohon persik berbuah setiap 3.000 tahun sekali. Sebuah perjamuan mewah akan diselenggarakan oleh sang dewi untuk merayakan peristiwa yang menggembirakan tersebut. (Los Angeles County Museum of Art)

Nationalgeographic.co.id—Menurut salah satu versi cerita, pohon persik berbuah setiap 3.000 tahun sekali. Sebuah perjamuan mewah akan diselenggarakan oleh sang dewi untuk merayakan peristiwa yang menggembirakan tersebut.

Perjamuan seperti itu juga diyakini diadakan pada hari ulang tahun Xiwangmu dalam mitologi Tiongkok. Dalam beberapa representasi artistik Xiwangmu, pelayan dewi ditampilkan memegang buah persik. Selain itu, Perjamuan Persik adalah subjek populer di kalangan seniman Tiongkok.

Kisah paling terkenal mengenai perjamuan Xiwangmu terdapat dalam Perjalanan ke Barat. Dalam kisah ini, Sun Gokong (Raja Kera), ditunjuk oleh Kaisar Langit untuk menjadi pelindung buah persik.

Pada hari pertama bekerja, Sun Gokong mengetahui bahwa ada 3.600 pohon persik di kebunnya. Dalam beberapa hari berikutnya, Sun Gokong yang nakal mengabaikan tugasnya. Ia juga mencuri buah persik yang paling berharga, yaitu buah persik yang matang setiap 9.000 tahun sekali. P

Pelanggaran Sun Gokong baru disadari ketika Xiwangmu mengirim pelayannya ke kebun untuk mengumpulkan buah persik untuk jamuan makan. Pada saat itu, Sun Gokong telah menyusut dan sedang tidur di bawah daun. Rupanya sang Raja Kera telah kenyang.

Para pelayan Xiwangmu mulai memetik buah persik. Ketika mereka sampai di pohon di belakang, mereka menyadari bahwa tidak ada buah persik matang yang tersisa, kecuali satu buah persik. Mereka pun pergi untuk memetiknya. Buah persik itu sebenarnya adalah Sun Gokong yang telah berubah bentuk. Raja Kera, mengira mereka adalah pencuri, berteriak dengan marah kepada para pelayan. Ia menanyai mereka dan akhirnya mengetahui tentang perjamuan Xiwangmu.

Ilustrasi buah persik keabadian. (Kumashiro Yūhi)

Sun Gokong juga mengetahui bahwa dia mungkin tidak diundang ke perjamuan tersebut. Kera itu meninggalkan kebun untuk mencari tahu. Namun dalam perjalanan, dia bertemu dengan makhluk abadi lainnya dan menemukan trik untuk menghadiri jamuan makan.

Setelah mengusir makhluk abadi, Sun Gokong mengambil wujudnya dan menghadiri perjamuan. Raja Kera tiba di pesta itu sebelum para dewa lainnya, mabuk, dan merusak pesta itu. Baru pada titik inilah Sun Gokong menyadari bahwa ketika dewa-dewa lain datang, mereka akan marah padanya. Karena itu, dia buru-buru meninggalkan tempat kejadian.

Kaisar Tiongkok dan keabadian