Tanis, Kota yang Ditinggalkan Dulunya Pusat Agama Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 29 Januari 2024 | 13:00 WIB
Tanis, kota yang hilang sebagai pusat keagamaan di sejarah Mesir kuno kini ditemukan kembali. (Public domain)

Reruntuhan, artefak, dan makam kota ini telah memberikan wawasan berharga tentang masa lalunya, memberikan gambaran yang jelas tentang masa kejayaannya di sejarah Mesir kuno.

Salah satu penemuan paling signifikan di Tanis adalah pekuburan kerajaan, yang digali oleh Pierre Montet pada tahun 1939.

Situs pemakaman yang merupakan rumah bagi makam beberapa firaun dari dinasti ke-21 dan ke-22 ini ditemukan dalam kondisi sangat utuh.

Makam tersebut berisi harta karun berupa artefak, termasuk topeng emas, perhiasan, patung, dan sarkofagus yang dihias dengan rumit.

Di antaranya, peti mati perak Firaun Psusennes I menonjol karena pengerjaannya yang sangat indah.

Terbuat dari perak dan emas, dianggap sebagai salah satu karya seni Mesir kuno terindah yang pernah ditemukan.

Selain pekuburan kerajaan, kuil-kuil di kota ini juga menghasilkan temuan penting. Kuil Amun, dewa utama Tanis, adalah pusat keagamaan utama di Mesir kuno.

Penggalian telah mengungkap kemegahan candi, dengan tiang-tiang besar, patung, dan prasasti. Temuan-temuan ini memberikan wawasan mengenai praktik keagamaan dan kepercayaan pada masa itu.

Tata letak kota dan struktur arsitektur juga menjadi subjek studi. Reruntuhan istana, gedung administrasi, dan kawasan pemukiman telah memberikan gambaran sekilas kepada para arkeolog tentang perencanaan kota dan struktur sosial kota tersebut.

Penggunaan bahan bangunan dan teknik konstruksi tertentu telah memberikan petunjuk tentang kemampuan teknologi orang Mesir kuno.

Terlepas dari kekayaan temuan arkeologi dan catatan sejarah Mesir kuno, kota Tanis yang hilang diselimuti misteri.

Keadaan seputar hilangnya, lokasi tepatnya, dan keseluruhan makna sejarahnya terus membingungkan para sarjana dan arkeolog.

Salah satu aspek yang paling menarik dari Tanis adalah menghilangnya secara tiba-tiba dari catatan sejarah. Setelah menjadi pusat politik dan agama terkemuka selama berabad-abad, kota ini perlahan-lahan ditinggalkan dan dilupakan. 

Alasannya tidak sepenuhnya jelas. Beberapa teori menyatakan bahwa peralihan kekuasaan politik, bencana alam, atau penurunan ekonomi mungkin berkontribusi terhadap kehancuran kota tersebut.

Namun, bukti pasti yang mendukung teori-teori ini belum ditemukan, sehingga pertanyaan tentang hilangnya Tanis masih menjadi spekulasi.

Lokasi pasti Tanis juga menjadi bahan perdebatan. Meskipun situs arkeologi saat ini diyakini sebagai kota kuno, beberapa ahli berpendapat bahwa Tanis yang asli mungkin terletak di tempat lain, terkubur di bawah pergeseran pasir delta Nil.

Teori ini didasarkan pada perbedaan antara deskripsi sejarah kota dan situs arkeologi saat ini. Namun, tanpa bukti nyata, hal ini hanya berupa hipotesis.