Sejarah Dunia: Sederet Tokoh Penting di Balik Teori Charles Darwin

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 7 Februari 2024 | 08:06 WIB
Charles Darwin ketika muda. Lukisan karya George Richmond, 1840. (Darwin Museum)

Dalam karyanya, "An Essay on the Principle of Population", Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan populasi manusia memiliki kecenderungan untuk melebihi pertumbuhan produksi makanan yang dapat dihasilkan. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang akan diatasi oleh "tekanan alam" seperti kelaparan, penyakit, dan perang.

Darwin sangat tertarik pada gagasan tersebut, dan menerapkan ide-ide ini pada populasi semua spesies serta memunculkan gagasan "survival of the fittest".

Gagasan Malthus tampaknya mendukung semua penelitian yang telah dilakukan Darwin tentang burung kutilang Galapagos.  Hanya makhluk dengan adaptasi menguntungkan yang akan bertahan hidup cukup lama untuk mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Ini adalah landasan seleksi alam.

Comte de Buffon

Potret Comte de Buffon. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Georges Louis Leclerc Comte de Buffon adalah ahli matematika pertama dan terutama yang membantu menciptakan kalkulus.

“Meskipun sebagian besar karyanya berfokus pada statistik dan probabilitas, dia memengaruhi Charles Darwin dengan pemikirannya tentang bagaimana kehidupan di Bumi berasal dan berubah dari waktu ke waktu,” kata Scoviller. “Ia juga orang pertama yang menyatakan bahwa biogeografi adalah bukti evolusi.”

Sepanjang perjalanannya, Comte de Buffon menyadari bahwa meskipun wilayah geografis hampir sama, setiap tempat memiliki satwa liar unik. 

Dia berhipotesis bahwa mereka semua memiliki keterkaitan dalam beberapa hal dan bahwa lingkunganlah yang membuat mereka berubah.

Sekali lagi, ide-ide ini digunakan oleh Darwin untuk membantu memunculkan ide seleksi alam. Hal ini sangat mirip dengan bukti yang ia temukan ketika melakukan perjalanan dengan kapal HMS Beagle untuk mengumpulkan spesimen dan mempelajari alam. 

“Tulisan Comte de Buffon digunakan sebagai bukti bagi Darwin ketika ia menulis tentang temuannya dan mempresentasikannya kepada para ilmuwan lain dan publik,” ungkap Scoviller.

Alfred Russel Wallace