Hieroglif Bagi Sejarah Mesir Kuno: Tulisan Suci Penemuan Para Dewa

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 17 Februari 2024 | 16:20 WIB
Hieroglif di sejarah Mesir kuno digunakan sebagai sistem penulisan untuk mewakili bahasa mereka. (Public domain)

Banyak komentar dan tulisan tentang hieroglif Mesir kuno oleh penulis Yunani dan Romawi kuno yang menyesatkan, dan diyakini hal ini terjadi sebagai respons terhadap perubahan situasi politik.

Beberapa pemikir kuno berpendapat bahwa fungsi hieroglif adalah untuk membedakan antara orang Mesir sejati dan penakluk asing.

Alasan berbeda atas komentar-komentar menyesatkan seputar hieroglif Mesir kuno mungkin muncul dari penolakan orang-orang Yunani dan Romawi kuno untuk menerima budaya Mesir kuno berdasarkan istilah mereka sendiri.

Setelah mengetahui bahwa hieroglif adalah tulisan suci, para penulis Yunani-Romawi percaya bahwa sistem simbol itu benar. Hieroglif itu magis, mampu menularkan ilmu mistik.

Legenda Asal-usul Hieroglif Mesir

Menurut tradisi Mesir, dewa Thoth menciptakan tulisan untuk membuat orang Mesir lebih bijaksana dan memperkuat ingatan mereka.

Dewa Re, tidak setuju. Dia mengatakan bahwa mengirimkan hieroglif kepada umat manusia akan menyebabkan mereka merenungkan ingatan dan sejarah mereka melalui dokumen tertulis daripada mengandalkan ingatan sebenarnya yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Menulis, dalam pandangan Re, akan melemahkan daya ingat dan kebijaksanaan masyarakat. Terlepas dari keinginan Re, Thoth memberikan teknik penulisan kepada sejumlah orang Mesir tertentu, yaitu para ahli Taurat.

Di Mesir kuno, ahli-ahli Taurat sangat dihormati karena pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menggunakan karunia para dewa ini dan posisi ini merupakan sarana mobilitas sosial ke atas.