Thanatos, Sosok di Balik Kematian Seseorang dalam Mitologi Yunani

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 24 Februari 2024 | 11:00 WIB
Hypnos dan Thanatos, dewa tidur dan kematian, membawa tubuh Sarpedon kembali ke Lycia. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Thanatos hanyalah salah satu dari sekian banyak dewa yang melayani di bawah Hades. Kematian bukanlah topik yang disukai dalam masyarakat Yunani, jadi namanya tidak pernah disebut.

Sebenarnya, Thanatos adalah perwujudan dari kematian yang lembut. Namun, banyak yang percaya bahwa dia adalah dewa tanpa belas kasihan, membawa kematian nan menyakitkan.

Dalam “Theogony”, karya penyair Hasoid, Thanatos justru sering digambarkan sebagai dewa yang sangat indah, seperti Eros, dewa cinta. Di sisi lain, saudara perempuan Thanatos, Keres, roh primordial pembantaian dan penyakit, digambarkan sebagai sosok yang haus darah dan menghantui.

Kisah Thanatos dalam Mitologi Yunani

Menurut Khadija, mitologi Yunani yang menggambarkan ketakutan akan kematian dapat dijumpai dalam kisah Admetus dan Alcestis.

Alcestis, sebagai mantan anggota Argonauts dan seorang pahlawan, Admetus telah membuktikan dirinya melalui sebuah aksi heroik untuk memenangkan hati putri cantik Alcestis.

“Pasangan ini hidup dengan bahagia, dan kerajaan mereka juga makmur,” kata Khadija. “Raja Admetus sangat dicintai oleh rakyatnya dan dikagumi oleh keluarganya.”

Suatu hari, Admetus terserang penyakit dan saat itulah dia merasakan sentuhan Thanatos. Dia menjadi sangat takut ketika Morai (wanita takdir) mengunjungi untuk memberitahu bahwa kematiannya sudah dekat.

Terkejut dan takut, Admetus berlutut dan memohon kepada para Moirai untuk mengizinkannya hidup.

Para Moirai tidak tergerak oleh permohonannya sehingga Admetus meminta bantuan Apollo, dewa Matahari, untuk membantunya.

“Apollo menjadi perantara atas namanya dan para Moirai setuju untuk mengampuni Admetus jika ada yang bersedia mengorbankan nyawanya untuk ditukar dengan raja mereka,” jelas Khadija.

Dengan perasaan lega, “Admetus bertanya kepada rakyatnya apakah ada yang bersedia mengorbankan nyawanya untuk raja mereka.”