Misteri Hilangnya Negeri Punt, 'Tanah Dewa' Sejarah Mesir Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Jumat, 1 Maret 2024 | 09:00 WIB
Tanah kuno Punt adalah negeri yang kaya namun lokasinya masih menjadi misteri dalam sejarah Mesir kuno. (History skills)

Karya seni ini menunjukkan masyarakat Punt yang tinggal di rumah panggung, menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan yang berpotensi berawa atau rawan banjir.

Representasi artistiknya juga menggambarkan orang Punt yang mengenakan kulit binatang. Hal ini menunjukkan budaya yang sangat terhubung dengan alam sekitarnya, mungkin mencerminkan gaya hidup yang sebagian nomaden atau melibatkan perburuan dan pengumpulan yang ekstensif.

Dari catatan sejarah Mesir kuno, terbukti bahwa orang Punt terampil dalam bidang pertanian dan peternakan. 

Tampaknya mereka membudidayakan pohon kemenyan, terbukti dengan adanya pengangkutan pohon-pohon tersebut ke Mesir.

Kehadiran hewan peliharaan dalam penggambaran artistik, seperti anjing dan sapi, menunjukkan adanya masyarakat yang telah mengembangkan teknik domestikasi hewan, yang penting untuk produksi pertanian dan perdagangan.

Meskipun hanya ada sedikit bukti langsung mengenai struktur politik atau tata kelola Punt, skala dan organisasi yang diperlukan untuk produksi dan perdagangan barang menunjukkan adanya tingkat organisasi masyarakat yang dapat mendukung kegiatan tersebut.

Hal ini mungkin mencakup bentuk kepemimpinan atau pemerintahan yang mampu mengatur ekspedisi perdagangan skala besar dan mengelola hubungan dengan kekuatan asing seperti Mesir.

Mengapa Punt Penting bagi Firaun Mesir?

Punt terkenal dengan kekayaan sumber daya alam dan barang-barang mewah yang sangat diidam-idamkan oleh mitra dagangnya.

Di antara komoditas yang paling berharga adalah mur dan kemenyan, dua resin aromatik yang digunakan untuk keperluan keagamaan dan upacara di Mesir.

Resin ini tidak hanya penting untuk ritual tetapi juga memiliki nilai pengobatan, menjadikannya salah satu barang yang paling dicari pada saat itu.

Selain resin tersebut, Punt merupakan sumber emas, kayu hitam, gading, dan hewan eksotik, yang semuanya memiliki nilai ekonomi dan simbolis yang signifikan di Mesir kuno.