Poppaea Sabina, Kisah Selir yang Jadi Permaisuri di Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 Maret 2024 | 15:33 WIB
Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Poppaea Sabina menjadi istri kedua kaisar Romawi Nero. Cantik dan cerdas, ia menggunakan pesonanya untuk menarik perhatian sang kaisar. (Isidoro Lozano)

Nationalgeographic.co.id–Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Poppaea Sabina pernah menjadi istri prefek Praetorian Rufrius Crispinius. Setelah itu, ia menikah dengan Marcus Salvius Otho (memerintah 69 M). Cantik dan cerdas, Poppaea Sabina kemudian menjadi istri kedua kaisar Romawi Nero.

Menurut sumber-sumber kuno, ia menarik dan cerdas. Dengan kecantikan dan pesonanya, ia membujuk Nero agar menceraikan Octavia, putri Claudius dan Valeria Messalina, dan menikahinya.

Keluarga Poppaea Sabina di Kekaisaran Romawi

Dalam bukunya Ten Caesars, sejarawan Barry Strauss menulis bahwa Poppaea adalah seorang wanita yang cocok untuk seorang raja. Dia kaya, cerdas dan ambisius.

Ia dilahirkan pada tahun 30 M di Pompeii. Ayahnya adalah Titus Ollius, yang dieksekusi sebagai pendukung pengkhianat Lucius Sejanus pada tahun 31 M. Kakek dari pihak ibu adalah Gaius Poppaeus Sabinus. Sang kakek merupakan konsul terkemuka dan gubernur provinsi yang berperang melawan bangsa Thracia. Tacitus menulis bahwa dia adalah seorang pria dengan kenangan termasyhur dan menonjol karena kehormatan konsul dan kemenangannya.

Mungkin karena rasa malu ayahnya, Poppaea mengganti namanya menjadi nama kakeknya.

Pada tahun 47 M, permaisuri Messalina memaksa ibu Poppaea, Poppaea Sabina the Elder, untuk bunuh diri. Dari ibunya, Poppaea Muda mewarisi properti dan pabrik batu bata di Pompeii. Dia menggunakan kecantikan yang juga dia warisi dari ibunya untuk keuntungannya.

Orang-orang di sekitarnya memandangnya sebagai orang yang pandai dan suka berbicara. Bahkan Tacitus memandangnya sebagai tidak bermoral dan korup. Sang sejarawan Romawi itu menyatakan bahwa Poppaea acuh tak acuh terhadap reputasinya.

“Pada tahun 44 SM, Poppaea menikah dengan seorang prefek Praetorian, Rufrius Crispinius,” tulis Donald L. Wasson di laman World History Encyclopedia. Keduanya dikaruniai seorang putra. Setelah kematian Poppaea, Nero menyuruh budak anak laki-laki itu menenggelamkannya saat sedang memancing.

Pernikahan dengan Otho

Saat menikah dengan Rufrius, ia tertarik pada daya tarik Otho yang berusia 26 tahun). Fakta bahwa dia adalah teman dekat dan orang kepercayaan Nero mungkin menarik perhatiannya. Menceraikan suaminya, dia menikah dengan Otho.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai pernikahan kedua ini, namun sebagian besar sejarawan sepakat bahwa pernikahan tersebut adalah penipuan. Versi yang diterima menyatakan bahwa satu-satunya cara agar ia dapat menikah dengan Nero kelak adalah dengan menikahi Otho. Pernikahan ini menghilangkan kekhawatiran ibu Nero, Agrippina Muda, mengenai hubungan putranya dengan Poppaea.