Poppaea Sabina, Kisah Selir yang Jadi Permaisuri di Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Senin, 4 Maret 2024 | 15:33 WIB
Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Poppaea Sabina menjadi istri kedua kaisar Romawi Nero. Cantik dan cerdas, ia menggunakan pesonanya untuk menarik perhatian sang kaisar. (Isidoro Lozano)

Kepala Octavia dipenggal dan dikirim ke Roma. Di sana kepalanya diperlihatkan kepada Poppaea, sang selir yang menjadi permaisuri penguasa Kekaisaran Romawi. (Giovanni Muzzioli)

Poppaea bertanya, “Saya kira penampilan dan leluhur saya yang menang tidak cukup baik.” Setelah beberapa kali gagal, pada tahun 59 M, Agrippina dibunuh. Kematiannya kelak menghantui Nero selama sisa hidupnya.

Satu kendala telah dihilangkan, tapi masih ada satu lagi: Octavia. Dia masih sangat muda dan kurang tertarik pada politik di Kekaisaran Romawi. Dia adalah putri seorang kaisar, anggota keluarga kekaisaran, dan sangat dihormati serta dicintai oleh rakyat Romawi. Oleh karena itu, perceraian Octavia dan Nero memerlukan perencanaan yang matang.

Sebuah peluang segera muncul dengan sendirinya. Setelah sakit sebentar, Nero menyadari bahwa dia harus menghasilkan ahli waris. Waktu adalah sesuatu yang tidak dia miliki karena Poppaea sedang hamil. Mengeklaim Octavia mandul, Nero menceraikannya dan menikahi Poppaea 12 hari kemudian.

Pengantin baru tersebut tidak akan merasa aman sampai Octavia tersingkir. Poppaea memiliki anggota rumah tangga Octavia yang menuduhnya melakukan perzinahan. Mantan istri penguasa Kekaisaran Romawi itu pun dituduh berselingkuh dengan seorang budak, pemain seruling Aleksandria, bernama Eucaeus.

Mantan istri kaisar dibuang ke Campania. Meskipun ada pencela, sebagian besar orang tetap setia, mempertahankan kepercayaan mereka terhadap Octavia. Hal ini menyebabkan protes terus-menerus dan terang-terangan di kalangan masyarakat umum.

Nero mengalah, namun istrinya terus mengomelinya. Rumor segera kembali. Bahkan ada yang mengaku jika Nero akan menikah lagi dengan Octavia. Massa membalikkan patung Poppaea dan mengembalikan patung Octavia ke Forum Romawi dan kuil. Poppaea takut kekerasan massa akan menimpanya dan nyawanya dalam bahaya.

Nero ketakutan sekaligus marah. Kembali ke tuduhan perzinahan, dia memutuskan harus ditemukan seseorang yang mau mengaku berselingkuh dengan Octavia. Seorang laksamana armada Misenum, Anicetus, dipilih. Dia membuat pengakuan lengkap.

Sang laksamana pun dikirim ke Sardinia. Octavia dibuang ke Pandateria di Teluk Napoli. Namun, perintah datang untuk mengeksekusinya. Dia diikat dengan rantai hingga pembuluh darahnya terbuka, tetapi darah mengalir terlalu lambat. Maka Octavia akhirnya tewas tercekik oleh uap air panas. Kepalanya dipenggal dan dikirim ke Roma. Di sana kepalanya diperlihatkan kepada Poppaea, sang selir yang menjadi permaisuri penguasa Kekaisaran Romawi.