Nero, Pemimpin Kejam Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Kekaisaran Romawi

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 11 Maret 2024 | 09:11 WIB
Pemerintahan Nero dalam Kekaisaran Romawi penuh kontroversi. Dia tega membunuh ibunya sendiri, Agrippina. (Public domain)

Penurunan kekuasaannya ini sebagian disebabkan oleh keinginan Nero untuk memerintah secara mandiri dan melepaskan diri dari kendali ibunya.

Kepribadian Agrippina yang kuat dan upayanya untuk mempertahankan kekuasaan politik semakin menjadi sumber gangguan bagi Nero.

Situasi semakin memburuk ketika Agrippina mulai menunjukkan dukungan kepada Britannicus, putra kandung Claudius, sebagai calon saingan Nero.

Tindakan ini dianggap sebagai ancaman langsung terhadap posisi Nero sebagai kaisar. Kematian Britannicus yang tiba-tiba dan misterius pada tahun 55 M, hanya sehari sebelum ia dinyatakan dewasa, memperdalam perpecahan.

Meskipun Nero dicurigai terlibat dalam kematian saudara tirinya, insiden tersebut juga menandai titik balik dalam hubungan Nero dengan Agrippina, karena menghilangkan calon penantang takhtanya.

Ketika Nero semakin memantapkan dirinya sebagai kaisar, ia berusaha mengurangi pengaruh Agrippina di istana Kekaisaran Romawi dan kehidupan politik Romawi.

Dia memindahkannya dari istana, menyingkirkan para pengawalnya, dan mengurangi jumlah rombongannya, sehingga secara efektif mengisolasinya dari pusat kekuasaan.

Nero Merencanakan Pembunuhan Agrippina

Nero mengundang Agrippina ke Baiae untuk merayakan festival. Pemilihan acara publik merupakan langkah strategis Nero, yang dimaksudkan untuk menutupi niat sebenarnya dan mengembalikan keadaan normal dalam hubungan mereka yang tegang.

Agrippina menerima undangan tersebut. Rencananya melibatkan perahu yang dibuat khusus, yang dirancang untuk runtuh sesuai perintah.

Idenya adalah bahwa kematian Agrippina akan tampak seperti kecelakaan tragis, sehingga menghilangkan kecurigaan Nero terhadap masalah tersebut.

Setelah perayaan, Agrippina diberikan perahu ini untuk perjalanan pulang. Namun, alur ceritanya tidak berjalan sesuai keinginan Nero. Mekanisme yang dirancang untuk meruntuhkan perahu tidak berfungsi, dan meskipun perahunya pecah, Agrippina berhasil bertahan.