Selisik Pemimpin Kekaisaran Ottoman yang Keji dan Haus Darah

By Sysilia Tanhati, Kamis, 14 Maret 2024 | 07:00 WIB
Banyak dari para sultan di Kekaisaran Ottoman juga merupakan pemimpin yang paling haus darah dan keji selama tujuh abad terakhir. Siapa saja mereka? (Badisches Landesmuseum)

Suatu hari, Mehmed menemukan melon telah dicuri di istananya. Dia menetapkan bahwa pencuri buah adalah salah satu dari 14 anggota staf.

Tak satu pun dari mereka yang mengaku, jadi dia menyuruh masing-masing dari 14 pelayannya diiris untuk menemukan pelakunya. Setelah dia menemukan melon di salah satu isi perut mereka, dia memakannya.

Selim I sang malaikat maut

Sultan Selim I adalah seorang penakluk yang sukses. Saat ia berkuasa, wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman bertambah hingga 70%. Dia juga dikatakan suka membaca hingga larut malam dan menikmati diskusi seru dengan para cendekiawan dan teolog.

Selim juga dijuluki “si Suram”. Selim menjadi sangat terkenal karena wazir agungnya dieksekusi sehingga menimbulkan kutukan populer di kekaisaran. “Semoga Anda menjadi wazir bagi Selim yang suram!”

Wazir yang melakukan pelanggaran akan dipenggal oleh algojo atas perintah Selim. Terkadang sultan sendiri yang membunuh pejabat yang melakukan pelanggaran tersebut.

Selim juga dijuluki “si Suram”. Selim menjadi sangat terkenal karena wazir agungnya dieksekusi sehingga menimbulkan kutukan populer di kekaisaran. (Public Domain)

Tidak lama setelah berkuasa, lima keponakannya, yang berusia antara lima hingga 20 tahun, dicekik, serta dua saudara laki-lakinya.

Selim meninggalkan jejak ribuan mayat yang dipenggal ke mana pun dia pergi. Pada tahun 1514, ia menangkap ribuan ‘bidat’ dan membunuh atau memenjarakannya. 3 tahun kemudian, ketika Selim merebut Kairo, lebih dari 50.000 penduduknya dibunuh dengan pedang.

Suleiman I, si pemantik api

Segera setelah menjadi sultan ke-10, Suleiman Agung membunuh dua putranya, serta empat putra seorang pangeran di Rhodes.

Saat melakukan serangan militer, dia tidak menunjukkan belas kasihan. Pada tahun 1526, ia memulai peperangan di Hungaria. Di sana pasukannya membantai hingga 200.000 orang. Termasuk pembunuhan massal 2.000 orang yang khusus diselenggarakan sebagai hiburan untuk Suleiman.