Selisik Pemimpin Kekaisaran Ottoman yang Keji dan Haus Darah

By Sysilia Tanhati, Kamis, 14 Maret 2024 | 07:00 WIB
Banyak dari para sultan di Kekaisaran Ottoman juga merupakan pemimpin yang paling haus darah dan keji selama tujuh abad terakhir. Siapa saja mereka? (Badisches Landesmuseum)

Segera setelah menjadi sultan ke-10, Suleiman Agung membunuh dua putranya, serta empat putra seorang pangeran di Rhodes. (Titian)

Ketika mengepung Wina pada 1529, sultan menyalakan api unggun besar di depan tembok kota. Ia melemparkan ratusan petani lokal ke dalamnya. Sang sultan Kekaisaran Ottoman itu juga memperbudak gadis-gadis muda setempat untuk dibawa kembali ke ibu kota kekaisaran. Para gadis malang itu dijadikan haremnya.

Mehmed III, si pembunuh saudara

Setelah Mehmed III menjadi sultan, dia membunuh 19 saudara laki-lakinya, yang semuanya masih anak-anak. Ia juga membunuh lebih dari 20 saudara perempuannya. Mereka semua dicekik oleh para algojo tradisional kerajaan. Para algojo tersebut merupakan pelayan yang tidak bisa mendengar atau berbicara.

Setelah Mehmed III menjadi sultan, dia membunuh 19 saudara laki-lakinya, yang semuanya masih anak-anak. Ia juga membunuh lebih dari 20 saudara perempuannya. (Cristofano dell'Altissimo)

Pembunuhan saudara kandung ini tidak hanya bersifat tradisional tetapi, hingga sekitar tahun 1603, diabadikan dalam undang-undang. Ketika seorang sultan disandang Pedang Osman (upacara penobatan yang melibatkan pedang negara), saudara laki-lakinya semuanya akan dieksekusi demi Stabilitas Kekaisaran Ottoman. Bahkan keponakan, paman, dan kerabat perempuan tidak luput dari aturan keji ini.

Murad IV, sultan pemarah

Dijuluki Murad si Gila, sultan ke-17 ini baru berusia 11 tahun ketika memulai pemerintahannya. Namun saat itu ibunya melakukan banyak pekerjaan kekaisaran hingga sang putra berusia 20 tahun.

Murad mungkin yang paling kejam di antara semuanya. Pada tahun 1637, sultan muda ini mengeksekusi 25.000 rakyatnya. Konon sebagian besar dari pembunuhan tersebut dilakukan sendiri olehnya.

Murad IV mungkin yang paling kejam di antara semua sultan di Kekaisaran Ottoman. Pada tahun 1637, sultan muda ini mengeksekusi 25.000 rakyatnya. Konon sebagian besar dari pembunuhan tersebut dilakukan sendiri olehnya. (Public Domain/ Wikimedia Commons)

Tahun berikutnya, Murad menyerang Bagdad dan membantai 30.000 tentara serta 30.000 wanita dan anak-anak.

Banyak hal yang jelas-jelas membuat Murad gelisah. Murad yang tanpa belas kasihan sangat membenci rokok. Karena alasan itu, dia memberlakukan larangan merokok pada tahun 1633.