Menelusuri Jatuh Bangun Peradaban Islam dalam Sejarah Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 16 Maret 2024 | 18:00 WIB
Sejarah peradaban Islam dimulai ketika Nabi Muhammad, pada tahun 610 M, menerima wahyu pertama sebagai awalan turunnya ayat Alquran dari Allah. (Public domain)

Nationalgeographic.co.idPeradaban Islam saat ini dan di masa lalu dalam catatan sejarah dunia merupakan gabungan dari beragam budaya, yang terdiri dari negara-negara dan pemerintahan.

Mulai dari Afrika Utara hingga pinggiran barat Samudera Pasifik, dan dari Asia Tengah hingga Afrika sub-Sahara.

Dalam sejarah dunia, kerajaan Islam yang luas ini didirikan pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi, mencapai kesatuan melalui serangkaian penaklukan dengan negara-negara tetangganya.

Persatuan awal tersebut terpecah pada abad ke-9 dan ke-10, tetapi terlahir kembali dan direvitalisasi lagi selama lebih dari seribu tahun.

Sepanjang periode tersebut, negara-negara Islam bangkit dan jatuh dalam transformasi yang konstan, menyerap dan merangkul budaya dari masyarakat lain, membangun kota-kota besar, serta memelihara jaringan perdagangan yang luas.

Pada saat yang sama, kekaisaran ini membawa kemajuan besar dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, hukum, kedokteran, seni, arsitektur, teknik, dan teknologi.

Sejarah peradaban Islam dimulai ketika Nabi Muhammad pada tahun 610 M menerima wahyu pertama sebagai awalan turunnya ayat Alquran dari Allah melalui malaikat Jibril.

Pada tahun 615, komunitas pengikutnya didirikan di kampung halamannya di Makkah di Arab Saudi saat ini. Muhammad adalah anggota klan menengah suku Quraisy di Arab Barat yang bergengsi tinggi.

Namun, keluarganya termasuk di antara penentang dan pencela terkuatnya, menganggapnya tidak lebih dari seorang penyihir atau peramal.

Pada tahun 622, Muhammad dipaksa keluar dari Makkah dan memulai hijrahnya, memindahkan komunitas pengikutnya ke Madinah (juga di Arab Saudi).

Di sana, ia disambut oleh pengikut setempat, membeli sebidang tanah dan membangun masjid sederhana dengan apartemen yang bersebelahan. 

Dalam catatan sejarah peradaban Islam, masjid ini menjadi pusat pemerintahan Islam. Di tempat ini, Muhammad mengambil alih otoritas politik dan agama yang lebih besar, menyusun konstitusi dan membangun jaringan perdagangan yang terpisah hingga bersaing dengan sepupu-sepupu Quraisynya.