Menelusuri Jatuh Bangun Peradaban Islam dalam Sejarah Dunia

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 16 Maret 2024 | 18:00 WIB
Sejarah peradaban Islam dimulai ketika Nabi Muhammad, pada tahun 610 M, menerima wahyu pertama sebagai awalan turunnya ayat Alquran dari Allah. (Public domain)

Pemberontakan Abbasiyah (750–945)

Pada tahun 750, Bani Abbasiyah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah melalui apa yang mereka sebut sebagai revolusi.

Bani Abbasiyah memandang Bani Umayyah sebagai dinasti Arab yang elitis dan ingin mengembalikan komunitas Islam ke masa Rashidun, berusaha memerintah secara universal sebagai simbol komunitas Sunni yang bersatu.

Untuk melakukan hal tersebut, mereka menekankan garis keturunan keluarga mereka yang diturunkan dari Muhammad, bukan nenek moyang Quraisynya, dan memindahkan pusat kekhalifahan ke Mesopotamia, dengan khalifah 'Abbasid Al-Mansur (memerintah 754–775) mendirikan Bagdad sebagai ibu kota baru. 

Bani Abbasiyah memulai tradisi penggunaan sebutan kehormatan (al-) yang dilekatkan pada nama mereka, untuk menunjukkan hubungan mereka dengan Allah.

Mereka juga terus menggunakannya, menggunakan Khalifah Tuhan dan Amirul Mukminin sebagai gelar bagi para pemimpin mereka, tetapi juga mengadopsi gelar al-Imam.

Kebudayaan Persia (politik, sastra, dan personalia) menjadi terintegrasi sepenuhnya ke dalam masyarakat 'Abbasiyah. Mereka berhasil mengkonsolidasikan dan memperkuat kendali atas tanah mereka. Bagdad menjadi ibu kota ekonomi, budaya, dan intelektual dunia Muslim.

Di bawah dua abad pertama pemerintahan Abbasiyah, kerajaan Islam secara resmi menjadi masyarakat multikultural baru, terdiri dari penutur bahasa Aram, Kristen dan Yahudi, penutur bahasa Persia, dan orang Arab yang terkonsentrasi di kota-kota. 

Kemunduran Abbasiyah dan Invasi Mongol (945–1258)

Pada awal abad ke-10, Bani Abbasiyah sudah berada dalam kesulitan dan kesultanan tersebut runtuh. Hal ini akibat berkurangnya sumber daya dan tekanan dari dalam dinasti-dinasti baru yang merdeka di wilayah-wilayah bekas Bani Abbasiyah.

Dinasti-dinasti ini termasuk Dinasti Samaniyah (819–1005) di Iran timur, Fatimiyah (909–1171) dan Ayyubiyah (1169–1280) di Mesir, serta Buyiyyah (945–1055) di Irak dan Iran.

Pada tahun 945, khalifah Abbasiyah al-Mustakfi digulingkan oleh khalifah Buyid, dan Seljuk, sebuah dinasti Muslim Sunni Turki, memerintah kekaisaran dari tahun 1055–1194, setelah itu kekaisaran kembali ke kendali Abbasiyah.