Perseus, Raja Terakhir Yunani Kuno Sebelum Ditaklukkan Republik Romawi

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:00 WIB
Perseus, raja terakhir Yunani sebelum takluk pada Republik Romawi. (Wikimedia Commons)

Langkah diplomatik lain yang dilakukan Perseus adalah menikahi Laodikia, putri Seleucus IV, raja Kekaisaran Seleukia, agar memiliki sekutu.

Untuk memperkuat aliansi, Perseus menyuruh putrinya menikah dengan Prusias II dari Bitinia, yang merupakan musuh Eumenes II dari Pergamon, sekutu Roma.

Koin Tetradrachm dicetak pada masa pemerintahan Perseus dari Makedonia (179-168 SM), raja Yunani kuno terakhir sebelum penaklukan Romawi. (Public Domain)

Namun, pada saat yang sama, Abrupolis, raja suku Sapaei Thracia dan sekutu Republik Romawi, menyerang Makedonia dan maju hingga Amphipolis.

Dia menyerbu tambang emas Gunung Pangaeus. Perseus dan pasukannya berhasil mengusir Sapaei.

Konflik ini menimbulkan ketegangan dengan Romawi karena sekutunya digulingkan.

Perseus memperbesar pasukannya dengan menciptakan aliansi baru dengan Cotys IV, raja kerajaan Odrysian, negara bagian terbesar di Thrace.

Selain itu, ia dengan ambisius mengumumkan bahwa ia dapat melakukan reformasi di Yunani dan mengembalikan kejayaannya sebelumnya.

Untuk tujuan ini, ia mengirim perwakilan ke negara-negara kota Yunani untuk mencari dukungan.

Perseus mendapat dukungan dari Yunani yang tidak ingin tunduk pada aturan Romawi. Dia kembali menguasai Delphic Amphictyony, menjalin hubungan baik dengan Rhodes.

Kemudian dia mendorong Aetolia dan Thessalia untuk memberontak melawan Roma. Manuver politiknya menimbulkan perselisihan sengit antara faksi pro-Romawi dan pro-Perseus.

Perseus menimbulkan kekhawatiran luas di Yunani ketika dia mengunjungi Delphi bersama pasukannya.