Nationalgeographic.co.id—Selama beberapa dekade dalam sejarah Kekaisaran Jepang, Takhta Krisan berada di bawah kekuasaan dua klan yang bersaing. Mereka adalah Klan Taira dan Minamoto. Keduanya bersaing untuk menguasai istana Kekaisaran Jepang. Berhasil menguasai istana berarti juga memiliki kekuasaan atas seluruh Kekaisaran Jepang.
“Taira pada saat itu merupakan kekuatan yang paling dominan,” tulis Michael Smathers di laman The Collector. Klan ini memiliki anggota keluarga unggulan di seluruh istana yang mempunyai posisi berkuasa dan berpengaruh. Tidak hanya itu, wilayah kekuasaannya pun tersebar di seluruh negeri.
Karena itu, Klan Minamoto dipermalukan. Mereka tidak memiliki tokoh yang dapat diunggulkan. Klan ini pun diasingkan dari ibu kota. Namun kelak Klan Minamoto bangkit dan menjadi shogun pertama di Kekaisaran Jepang. Bagaimana kisahnya?
Klan Taira berkuasa di Kekaisaran Jepang
Klan Taira terdiri dari anggota keluarga kerajaan yang telah dicopot pangkatnya dan diberi posisi bangsawan oleh Kaisar Kanmu. Sang kaisar memerintah dari tahun 782 hingga 805 M. Hal itu dilakukan untuk mencegah kesimpangsiuran ketika mewariskan kekuasaan. Jika tidak, cucu dan kerabat kaisar sebelumnya berpotensi bersaing memperebutkan suksesi dengan mengeklaim legitimasi.
Tentu saja, perebutan kekuasaan ini masih bisa terjadi di masa itu. Bahkan seorang kaisar yang turun takhta masih memiliki pengaruh yang sangat besar. Dukungan mantan kaisar sangat berharga bagi calon bangsawan.
Tokoh utama dalam konflik di pihak Taira ini adalah Taira Kiyomori, penguasa klan di paruh kedua tahun 1100-an. Kiyomori mendukung mantan Kaisar Go-Shirakawa dan selama Insiden Heiji tahun 1156, menyelamatkannya dari Minamoto. Sebagai imbalannya, Kiyomori menjadi daijo daijin, jabatan tertinggi pemerintahan selain takhta itu sendiri.
Dengan menggunakan kekuatan ini, ia menyebarkan pengikut setia di seluruh provinsi. Ia juga memanfaatkan keterampilan Taira dalam berlayar untuk meningkatkan hubungan perdagangan mereka dengan Dinasti Song Tiongkok.
Klan Minamoto, garis keturunan kaisar yang paling banyak jumlah cabangnya
Seperti Taira, Minamoto adalah cabang lain dari garis keturunan kaisar dan salah satu yang paling banyak jumlahnya. Pada puncak kejayaannya, klan ini memiliki 21 cabang. Beberapa di antaranya menjadi tokoh penting di era selanjutnya, dengan Keshogunan Ashikaga dan Tokugawa mengeklaim sebagai keturunan Minamoto.
Hampir sejak awal berdirinya, Minamoto memiliki reputasi sebagai pejuang yang ganas dan Takeda Shingen melanjutkan warisan mereka berabad-abad kemudian. Fujiwara, klan lain yang pernah berkuasa, bersekutu dengan Minamoto pada periode ini. Klan Fujiwara berharap jika suatu hari nanti mereka dapat menggunakan Minamoto sebagai pendorong untuk merebut kembali kekuasaan dan pengaruh.
Beberapa dari anggota Klan Minamoto memang merupakan pejuang yang terampil. Namun keterampilan dalam menggunakan senjata saja tidak akan berhasil. Mereka juga perlu memiliki keterampilan dalam diplomasi, negosiasi, dan akal-akalan agar berhasil meraih tampuk kekuasaan.