Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah, Dimulai dari Wafatnya Ali

By Ade S, Rabu, 1 Mei 2024 | 12:03 WIB
Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah. Artikel ini mengupas tuntas latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah sekaligus memahami dinamika politik pasca wafatnya Ali bin Abi Thalib. (Bernard Gagnon)

Pertempuran pertama antar umat Islam, Perang Jamal atau Perang Unta, meletus di tahun 656.

Perang ini melibatkan Ali melawan Aisyah, janda Nabi Muhammad SAW, dan Talhah bin Zubair.

Seruan balas dendam lain datang dari Muawiyah I, gubernur Syam yang diangkat Utsman.

Perang Shiffin pun tak terelakkan, mempertemukan Ali dan Muawiyah dalam pertempuran sengit.

Perang ini berakhir dengan tahkim (penyelesaian perkara) yang justru tidak menyelesaikan masalah.

Bahkan memicu perpecahan menjadi tiga golongan: Muawiyah, Syiah, dan Khawarij.

Kematian Ali akibat tragedi di tangan Khawarij menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin.

Kekosongan kepemimpinan ini membuka jalan bagi Muawiyah untuk mendirikan Dinasti Umayyah, memulai babak baru dalam sejarah Islam.

Berdirinya Dinasti Umayyah

Lahirnya Dinasti Umayyah tak lepas dari peristiwa penting dalam sejarah Islam, Ammul Jamaah.

Setelah wafatnya Ali, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh putranya, Hasan.

Namun, demi meredam perpecahan umat Islam yang kian memanas sejak terbunuhnya Utsman bin Affan, Perang Jamal, Pertempuran Shiffin, wafatnya Ali, hingga pengkhianatan Khawarij dan Syi'ah, Hasan memilih berdamai dengan Muawiyah I.