Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah, Dimulai dari Wafatnya Ali

By Ade S, Rabu, 1 Mei 2024 | 12:03 WIB
Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah. Artikel ini mengupas tuntas latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah sekaligus memahami dinamika politik pasca wafatnya Ali bin Abi Thalib. (Bernard Gagnon)

Baca Juga: Pertempuran Guadalete dan Islamisasi Spanyol dalam Sejarah Dunia

Perdamaian ini, yang dikenal sebagai Ammul Jamaah (tahun persatuan), ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Hasan kepada Muawiyah I di Kufah.

Sejak saat itu, dimulailah era baru dalam sejarah Islam, yaitu kekuasaan Bani Umayyah.

Berbeda dengan Khulafaur Rasyidin yang menerapkan sistem demokrasi, Bani Umayyah mengubahnya menjadi monarki, sistem pemerintahan berbentuk kerajaan.

Peralihan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam, menandai pergeseran sistem kepemimpinan dan awal mula kekuasaan dinasti dalam Islam.

Dinasti Umayyah, dengan sistem monarki yang mereka terapkan, akan membawa pengaruh besar dalam perjalanan peradaban Islam selama lebih dari tiga abad.

Peirode ini terbagi menjadi dua periode utama: periode pertama antara 661-750 dengan Damaskus sebagai pusat pemerintahan, dan periode kedua antara 756-1031 di Cordoba, Spanyol.

Dinasti Umayyah, dengan kisah panjang dan pengaruhnya yang besar, menjadi bukti nyata dinamika dan kompleksitas sejarah Islam.

Memahami latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah membuka jendela untuk memahami perkembangan Islam dan peradabannya di masa lampau.