Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda bertanya-tanya, berapa lama makhluk hidup di Bumi bisa bertahan?
Di dunia hewan, terdapat beberapa spesies yang memiliki umur jauh melebihi batas usia manusia.
Artikel ini akan mengupas tuntas 7 hewan dengan umur terpanjang di Bumi, termasuk spesies yang dijuluki "abadi".
Beberapa hewan memiliki kemampuan regenerasi luar biasa, seperti Hydra, yang mampu terus-menerus memperbarui sel-selnya dan menghindari proses penuaan.
Di sisi lain, ada pula hewan yang memiliki metabolisme lambat dan hidup di lingkungan ekstrem, seperti spons kaca yang ditemukan di laut dalam dengan usia mencapai ribuan tahun.
Mari kita simak artikel ini untuk menjelajahi dunia hewan dengan umur terpanjang dan temukan rahasia di balik keabadian mereka!
7) Hiu Greenland sang Penghuni Laut Dalam
Hiu Greenland (Somniosus microcephalus) menempati peringkat ketujuh daftar hewan dengan umur terpanjang. Mereka mendiami laut dalam Arktik dan Atlantik Utara.
Hiu ini bisa tumbuh hingga sepanjang 7,3 meter dan memiliki menu makanan yang beragam, mencakup ikan dan mamalia laut seperti anjing laut, menurut Observatorium Hiu St. Lawrence di Kanada.
Sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan di jurnal Science meneliti jaringan mata hiu Greenland dan memperkirakan umur maksimum mereka mencapai minimal 272 tahun.
Hiu terbesar dalam penelitian tersebut diestimasi berusia sekitar 392 tahun, dan para peneliti menduga hiu ini bisa berumur hingga 512 tahun.
Baca Juga: Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Jadi Rusak?
Meski estimasi usia ini memiliki tingkat ketidakpastian, peneliti di Greenland Institute of Natural Resources, Julius Nielsen, tetap menganggap angka terendah yaitu 272 tahun tetap menjadikan hiu Greenland sebagai vertebrata dengan umur terpanjang di Bumi.
6) Cacing Tabung si Penghuni Sumber Air Dingin
Peringkat selanjutnya dihuni oleh cacing tabung (tubeworm). Berbeda dari hiu Greenland yang berburu mangsa, cacing tabung ini adalah invertebrata yang tinggal di dasar laut.
Menurut situs web Dive and Discover dari Woods Hole Oceanographic Institution, Bakteri di dalam tabung mereka berperan menghasilkan gula dari bahan kimia, yang kemudian diserap sebagai makanan.
Meski beberapa spesies cacing tabung hidup di sekitar lubang hidrotermal, spesies dengan umur terpanjang justru ditemukan di lingkungan yang lebih dingin dan stabil, yang disebut "cold seeps". Di sana, bahan kimia menyembur keluar dari celah atau retakan di dasar laut.
Sebuah penelitian terbitan 2017 dalam jurnal The Science of Nature mengungkapkan bahwa Escarpia laminata, spesies cacing tabung cold seeps di Teluk Meksiko, umumnya hidup hingga 200 tahun.
Bahkan, beberapa spesimen diketahui mampu bertahan hidup lebih dari 300 tahun. Metabolisme lambat dan minimnya ancaman alami (seperti predator) menjadi faktor yang mendukung evolusi umur panjang pada cacing tabung ini.
5) Kerang Quahog Laut, Berusia Setengah Milenium
Geser sedikit hiu Greenland dan cacing tabung, peringkat ketiga diisi oleh remis laut bernama kerang quahog laut (Arctica islandica). Hewan berbadan dua cangkang (bivalvia) yang mendiami Samudra Atlantik Utara ini ternyata bisa hidup lebih lama ketimbang kerabat air tawarnya, yaitu remis mutiara.
Berdasarkan catatan National Museum Wales di Inggris, seekor kerang quahog laut yang ditemukan di lepas pantai Islandia pada tahun 2006 tercatat berusia 507 tahun.
Remis tua renta ini dijuluki Ming karena diperkirakan lahir pada 1499, bertepatan dengan masa kekuasaan Dinasti Ming di Tiongkok (1368 - 1644).
Baca Juga: Dunia Hewan: Seberapa Sering Burung Kawin dan Kapan Musim Kawinnya?
“Di perairan dingin sekitar Islandia, kerang quahog laut memiliki metabolisme yang lambat. Hal ini menyebabkan pertumbuhannya lambat dan berpotensi berumur panjang melebihi 507 tahun” jelas Anna Holmes, kurator keanekaragaman hayati invertebrata (bivalvia) di National Museum Wales, dalam situs web museum tersebut pada tahun 2020.
4) Karang Hitam, Sang Peraih Ribuan Tahun
Sekilas menyerupai bebatuan atau tanaman berwarna-warni di bawah laut, ternyata karang (coral) terbentuk dari eksoskeleton invertebrata bernama polip. Polip ini terus-menerus berkembang biak dan menggantikan diri mereka dengan menciptakan replika genetik identik.
Seiring berjalannya waktu, struktur eksoskeleton karang pun membesar dan semakin besar. Itu sebabnya, karang lebih tepat disebut sebagai koloni yang terdiri dari banyak organisme identik ketimbang organisme tunggal. Oleh karena itu, umur panjang karang bisa dikatakan sebagai hasil kerja tim para polip penyusunnya.
Di antara jenis karang, spesies yang hidup di laut dalam berwarna hitam (black coral) termasuk yang berumur paling panjang. Spesimen karang hitam yang ditemukan di lepas pantai Hawaii tercatat berusia 4.265 tahun berdasarkan penanggalan radiokarbon.
3) Spons Kaca, sang Penghuni Laut Dalam yang Hampir Abadi
Peringkat pertama dalam daftar hewan berumur panjang diduduki oleh spons kaca (glass sponge). Spons ini, seperti halnya karang, terbentuk dari koloni hewan dan bisa hidup hingga ribuan tahun.
Di antara spesies spons, spons kaca termasuk yang memiliki rentang hidup terpanjang di Bumi. Umumnya, merujuk penjelasan NOAA, spons kaca ditemukan di laut dalam dan memiliki kerangka yang menyerupai kaca, sesuai dengan namanya.
Sebuah studi terbitan 2012 dalam jurnal Chemical Geology memperkirakan spons kaca dari spesies Monorhaphis chuni berusia sekitar 11.000 tahun. Tak menutup kemungkinan, spesies spons lainnya bisa memiliki umur yang lebih panjang lagi.
2) Ubur-ubur Abadi, Bisakah Hidup Selamanya?
Urutan kedua teratas diisi oleh ubur-ubur Turritopsis dohrnii, yang dijuluki ubur-ubur abadi. Julukan ini disematkan karena potensinya untuk hidup selamanya. Tak seperti ubur-ubur pada umumnya, T. dohrnii memiliki kemampuan luar biasa untuk kembali muda.
Baca Juga: Dunia Hewan: Apakah Burung Bisa Berhubungan Seks saat Terbang?
Siklus hidup ubur-ubur dimulai dari tahap larva. Setelah itu, mereka menempel di dasar laut dan berubah menjadi polip. Polip inilah yang kemudian menghasilkan medusa, bentuk dewasa ubur-ubur yang berenang bebas.
Hebatnya, menurut catatan American Museum of Natural History, T. dohrnii dewasa bisa kembali menjadi polip saat terluka parah atau kelaparan. Setelah itu, mereka bisa kembali berevolusi menjadi ubur-ubur dewasa.
Dengan kemampuan memutarbalikkan siklus hidup ini berulang kali, ubur-ubur mungil berdiameter kurang dari 0.2 inci (4.5 milimeter) ini berpotensi terhindar dari kematian akibat penuaan.
Namun, menurut Natural History Museum di London, T. dohrnii tetap bisa mati dimangsa oleh predator seperti ikan atau karena faktor lainnya, sehingga keabadian sejati belum bisa diraih.
1) Hydra, sang Misteri Keabadian
Peringkat teratas dalam daftar hewan berumur panjang mungkin akan mengejutkan Anda.
Hydra, sekelompok invertebrata kecil berbadan lunak yang sedikit menyerupai ubur-ubur, berpotensi untuk hidup abadi! Sama seperti Turritopsis dohrnii, rahasia keabadian Hydra terletak pada kemampuan regenerasinya yang luar biasa.
Tubuh Hydra sebagian besar terdiri dari sel punca (stem cell) yang terus-menerus beregenerasi melalui duplikasi atau kloning. Artinya, sel-sel ini tidak mengalami kerusakan seiring bertambahnya usia Hydra.
Memang, Hydra tetap bisa mati di alam liar akibat dimangsa predator atau terserang penyakit. Namun, tanpa bahaya eksternal ini, mereka berpotensi untuk terus beregenerasi dan menghindari kematian akibat penuaan.
“Hydra tampaknya tidak mengalami penuaan, sehingga mereka berpotensi abadi,” ujar Daniel Martínez, profesor biologi di Pomona College, Claremont, California, yang pertama kali menemukan kemampuan Hydra untuk menghindari penuaan.
Kisah tentang hewan dengan umur terpanjang ini membuka mata kita terhadap keajaiban alam dan keragaman spesies yang luar biasa di Bumi.
Memahami rahasia di balik umur panjang mereka dapat membantu para ilmuwan dalam penelitian anti-penuaan dan membuka peluang baru untuk memahami proses penuaan pada manusia.
Semoga artikel ini telah memberikan Anda pengetahuan baru dan menginspirasi Anda untuk terus menjelajahi dunia fauna yang penuh misteri.