Nurarihyon: Inspirasi Raja Iblis Muzan Kibutsuji di ‘Demon Slayer’

By Ade S, Kamis, 16 Mei 2024 | 20:03 WIB
Temukan asal-usul Nurarihyon, yokai yang menginspirasi karakter Raja Iblis Muzan Kibutsuji dalam anime 'Demon Slayer'. (Brigham Young University)

Nationalgeographic.co.id—Di balik kehebatan Raja Iblis Muzan Kibutsuji dalam anime 'Demon Slayer', terdapat inspirasi dari legenda Jepang yang tak kalah legendaris.

Sosok Nurarihyon, yokai (makhluk supranatural) dengan reputasi licik dan penuh kekuatan, menjadi fondasi utama bagi karakter Muzan Kibutsuji.

Artikel ini akan mengupas tuntas kemiripan antara Nurarihyon dan Muzan Kibutsuji, mulai dari penampilan, kekuatan, hingga sifat mereka.

Kita akan menyelami lebih dalam bagaimana legenda Nurarihyon memperkaya karakter Muzan Kibutsuji dan memberikan makna baru pada cerita 'Demon Slayer'.

Raja Iblis yang Mengispirasi Banyak Cerita

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, serial manga Jepang yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2016, dengan cepat menjadi salah satu waralaba media paling sukses hingga saat ini.

Ceritanya mengikuti Tanjiro Kamado remaja, yang menjadi pembasmi iblis setelah keluarganya dibantai dan adik perempuannya Nezuko berubah menjadi iblis.

Sepanjang seri, Tanjiro dan rekan-rekannya menghadapi berbagai monster, banyak di antaranya menyerupai iblis , atau oni, dari cerita rakyat Jepang.

Pusat dari semua monster atau iblis tersebut adalah Muzan Kibutsuji, raja iblis yang penuh teka-teki yang mencerminkan kekuatan, pengaruh, tipu daya, dan kemampuan berubah wujud.

Karakter dan kemampuan yang sangat mirip dengan dari Nurarihyon, yokai (makhluk supranatural) legendaris.

“[Yokai] umumnya menempati zona spiritual di suatu tempat antara kami (dewa atau roh Shinto) dan oni,” kata John Pavel Kehlen, profesor sastra Asia di Universitas Soka Amerika.

Baca Juga: Susanoo, Adik Amaterasu yang Lahir saat Izanagi Membasuh Hidungnya

“Mereka tidak tinggal di surga atau neraka tetapi hidup di dunia manusia karena mereka memiliki keterikatan yang tersisa, apakah itu kemarahan, obsesi romantis, keinginan kuat, atau keinginan untuk membodohi orang,” lanjut dia seperti dilansir dari National Geographic.

Meskipun asal-usul Nurarihyon tidak jelas, yokai ini telah memengaruhi manga dan anime hingga abad ke-21.

Ditampilkan dalam acara seperti GeGeGe no Kitarō, Nura: Rise of the Yokai Clan, dan Hozuki’s Coolheadedness, makhluk quasi-iblis ini juga memainkan peran penting dalam novel grafis seperti Nurarihyon no Mago dan The Haunted Bookstore: Gateway to a Parallel Universe.

Mulai dari karakter dan tema yang menginspirasi hingga membentuk estetika visual dan konteks budaya, berikut ini adalah bagaimana makhluk purba ini terus memikat penonton.