Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di tajuk hutan yang lebat, sehingga bisa berpindah dari pohon ke pohon tanpa menyentuh tanah.
Manusia purba mulai membedakan diri dari simpanse purba ketika mereka mulai lebih banyak menghabiskan waktu di tanah.
Hal ini mungkin terjadi karena mereka mencari makanan saat menjelajahi habitat baru.
Nenek moyang manusia yang paling awal pasti ahli dalam memanjat pohon dan berjalan di tanah.
Baru pada masa yang lebih dekat (sekitar 3 juta tahun yang lalu), kaki mereka mulai memanjang dan jempol kaki menghadap ke depan, memungkinkan mereka untuk menjadi mostly full-time walkers (berjalan dengan dua kaki secara penuh).
Perubahan dalam pemilihan habitat mungkin adalah perubahan perilaku penting pertama yang terlihat.
Untuk bisa berjalan tegak, nenek moyang manusia pasti memasuki habitat yang tidak memiliki tajuk tertutup.
Mereka harus lebih banyak berjalan di tanah di tempat-tempat di mana pohon-pohon lebih menyebar.
Evolusi Simpanse
Hanya karena simpanse tinggal di pohon bukan berarti mereka berhenti berevolusi.
Analisis genetik menunjukkan bahwa nenek moyang simpanse dan bonobo terpisah sekitar 930.000 tahun yang lalu.
Nenek moyang dari tiga subspesies simpanse yang hidup saat ini menyimpang sekitar 460.000 tahun yang lalu. Simpanse tengah dan timur baru menjadi berbeda sekitar 93.000 tahun yang lalu.
"Mereka jelas pandai menjadi simpanse," kata Pobiner. "Mereka masih ada, dan selama kita tidak menghancurkan habitat mereka, mereka mungkin akan tetap ada" selama bertahun-tahun yang akan datang.
Evolusi manusia dan primata menunjukkan bahwa evolusi bukan tentang menjadi yang terkuat atau tercepat. Evolusi adalah tentang seberapa baik suatu organisme dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Meskipun manusia telah mencapai banyak hal yang luar biasa, kita tidak "lebih berevolusi" daripada primata lain. Setiap spesies memiliki keunikan dan kesuksesannya sendiri dalam evolusi.