Permaisuri Ma Xiaocigao, 'Ibu' Dinasti Ming yang Lahir dari Pembunuh Melarat

By Ade S, Selasa, 21 Mei 2024 | 16:03 WIB
Kisah inspiratif Permaisuri Ma Xiaocigao, 'Ibu Dinasti Ming' yang lahir dari keluarga miskin dan penuh dengan perjuangan. (Unknown author)

Ia pun mendorong suaminya untuk membangun lumbung di Nanjing, guna menyediakan makanan bagi para pelajar dan keluarganya yang sedang menuntut ilmu di kota tersebut.

Ibu Rakyat

Sayangnya, Kaisar Hongwu tidak senang dengan kontrol besar yang dimiliki permaisurinya

Ia mengeluarkan peraturan yang melarang permaisuri dan selir untuk ikut campur urusan negara, serta melarang perempuan di bawah pangkat permaisuri untuk meninggalkan istana tanpa pendamping

Permaisuri Ma dengan cerdas menanggapi, "Jika Kaisar adalah Bapak Rakyat, maka Permaisuri adalah Ibu mereka; bagaimana mungkin seorang Ibu berhenti peduli terhadap kesejahteraan anak-anaknya?"

Permaisuri Ma tetap hidup dengan penuh kebajikan, bahkan ia menyediakan selimut bagi kaum miskin yang tidak mampu membelinya.

Sementara itu, ia sendiri terus mengenakan pakaian lama sampai benar-benar tidak bisa dipakai lagi.

Permaisuri Ma meninggal pada 23 September 1382 di usia 50 tahun. Tanpa pengaruhnya, Kaisar Hongwu kemungkinan akan jauh lebih radikal, dan perubahan sosial selama periode awal Ming tidak akan terjadi.

Permaisuri Ma Xiaocigao meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Dinasti Ming.

Sosoknya yang rendah hati, bijaksana, dan penuh kasih sayang menjadi panutan bagi rakyat dan pemimpin di masa selanjutnya.

Kisah hidupnya menjadi pengingat bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakangnya, memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dan menjadi pemimpin yang menginspirasi.