Benarkah Cleopatra dari Mesir Merupakan Keturunan Aleksander Agung?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 23 Mei 2024 | 14:00 WIB
Cleopatra VII Philopator merupakan penguasa terakhir Dinasti Ptolemeus sekaligus firaun aktif yang terakhir di Mesir kuno. Apakah ia merupakan keturunan langsung dari Aleksander Agung? (WIkimedia Commons)

Ia dilahirkan pada tahun 69 SM dari pasangan Ptolemy XII Auletes. Meskipun identitas ibunya tidak diketahui secara pasti, diyakini secara luas bahwa dia adalah Cleopatra Tryphaena, istri Ptolemy.

Cleopatra Tryphaena merupakan keluarga kerajaan Makedonia Yunani yang menghindari percampuran dengan penduduk setempat. Raja dan ratu Ptolemeus menghabiskan sebagian besar waktunya di ibu kota Aleksandria. Mereka kadang-kadang mengunjungi pedalaman untuk melakukan upacara tradisional.

Para penguasa dan aristokrasi, yang tinggal di kota-kota baru, berbicara bahasa Yunani Koine, lingua franca dunia Helenistik. Sebaliknya, bahasa Mesir dituturkan oleh masyarakat umum dan para pendeta.

Cleopatra VII dapat berbicara dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Mesir, yang tidak biasa bagi penguasa Ptolemeus.

Penguasa terakhir Dinasti Ptolemeus di Mesir kuno

Selama berabad-abad, Mesir Ptolemeus merupakan kerajaan Helenistik yang dominan dan merupakan kekuatan besar di Mediterania Timur. Namun, pada saat ayah Cleopatra naik takhta, Romawi muncul sebagai saingan.

Pembunuhan Pompey yang Agung direncanakan oleh saudara laki-laki Cleopatra, Ptolemy XIII. “Peristiwa itu menyebabkan keterlibatan langsung Romawi dalam urusan Mesir,” tambah Bileta.

Cleopatra dengan cepat memanfaatkan kesempatan itu, membangun hubungan pribadi dan politik dengan Julius Caesar, untuk melenyapkan saudara laki-lakinya. Dengan begitu, Cleopatra pun mengamankan takhta Mesir untuknya.

Setelah pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM, Cleopatra bersekutu dengan Mark Antony, seorang tokoh Romawi berpengaruh lainnya.

Aliansi Cleopatra dengan Antony merupakan hubungan romantis dan kemitraan strategis. Keduanya berupaya membangun negara Romawi-Hellenistik yang kuat. Namun, rencana mereka digagalkan oleh kekalahan di Pertempuran Actium pada tahun 31 SM oleh pasukan Oktavianus.

Setelah kejadian itu, Cleopatra bunuh diri. Dengan kematian Cleopatra serta eksekusi putranya Cesarion, Dinasti Ptolemeus pun berakhir. Mesir kuno menjadi sebuah provinsi di Kekaisaran Romawi.

Baca Juga: Cleopatra: Ambisi Kekuasaan, Inses Mematikan di Sejarah Mesir Kuno