Teucer, Pahlawan Perang Troya Mitologi Yunani yang Paling Diremehkan

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 25 Mei 2024 | 18:05 WIB
Teucer dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai pejuang dengan kemampuan memanah handal. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Teucer (Yunani: Τεύκρος) adalah salah satu pahlawan perang Troya dalam mitologi Yunani yang paling diremehkan, padahal ia sangat terampil dalam berperang.

Dalam Iliad, Teucer adalah salah satu karakter yang kurang dikenal. Iliad merupakan karya sastra Eropa pertama yang mengisahkan Perang Troya yang legendaris dalam mitologi Yunani.

Meskipun tokoh-tokoh yang lebih terkenal seperti Achilles, Hector, dan Agamemnon cenderung menjadi pusat perhatian, Homer tetap menggambarkan Teucer sebagai pemanah yang sangat terampil.

Tidak hanya itu, Teucer tentu saja merupakan salah satu pejuang dengan busur paling akurat di seluruh cerita.

Teucer adalah putra Telamon, raja Salamis, dan saudara tiri pahlawan terkenal Ajax. Dalam mitologi Yunani, Telamon adalah putra Raja Aeacus dari Aegina, dan Endeïs, peri gunung.

Telamon juga kakak laki-laki Peleus. Telamon dikisahkan pernah berlayar bersama Jason sebagai salah satu Argonautnya, dan ikut pada perburuan Babi Hutan Calydonian.

Beberapa catatan menyebutkan putra ketiganya, Trambelus. Ia dan Peleus juga merupakan teman dekat Heracles. Ia membantu Heracles dalam ekspedisinya melawan Amazon dan penyerangannya ke Troy.

Dalam Iliad, dia adalah ayah dari pahlawan Yunani Ajax Agung dan Teucer dari ibu yang berbeda.

Teucer dan Ajax ini menjadi tim yang tangguh selama pertempuran yang digambarkan dalam Iliad. Teucer diceritakan sering berlindung di balik perisai raksasa Ajax saat ia melepaskan hujan panah ke arah Troya.

Teucer membunuh banyak orang-orang Troya, di antaranya Archeptolemus, kusir Hector dan putra Iphitos.

Namun, setiap kali dia mengarahkan panah ke Hector, Apollo, penjaga Troya, akan terus-menerus melakukan intervensi, mencegah tembakan tersebut mengenai sasarannya.

Baca Juga: Interpretasi Seni dan Pemujaan Dewa Matahari dalam Mitologi Yunani

Seperti diketahui, Apollo adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi.

Apollo juga merupakan dewa nubuat, dan memberikan restunya kepada orakel, sehingga mereka dapat membaca masa depan. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis.

Dalam Iliad, Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya. Apollo akan berkali-kali melindungi Hector dari serangan orang Yunani, termasuk panah Teucer.

Secara keseluruhan, Teucer dikatakan telah membunuh 30 orang Troya selama perang Troya. Dia juga salah satu pahlawan Yunani yang bersembunyi di dalam kuda Troya yang dirancang secara licik oleh Odysseus.

Perang Troya dalam mitologi Yunani berlangsung selama 10 tahun. (Public domain)

Perjalanan Teucer: dari Perang Troya hingga mendirikan kota di Spanyol

Kisah perjalanan Teucer setelah Perang Troya, yang dalam beberapa versi akhirnya membawanya ke Spanyol, memiliki awal yang agak menyedihkan.

Itulah yang membuatnya memiliki hubungan erat dengan Pontevedra yang berjarak hampir 4.000 kilometer (2.485 mil) dari Hisarlik, situs arkeologi yang diyakini sebagai Troy.

Menurut legenda setempat, Teucer, juga diceritakan turun temurun sebagai seorang pahlawan mitologi Yunani kuno dan pemanah terampil.

Ia mendirikan kota Pontevedra di Spanyol setelah bertempur di Perang Troya dalam mitologi Yunani.

Legenda tersebut mungkin menggambarkan kehadiran Yunani kuno di wilayah tersebut, karena orang Yunani suka mengasosiasikan ruang geografis dengan pahlawan mitos dan dewa-dewa mereka yang kuat.

Sedangkan untuk Teucer sendiri, sang pahlawan konon juga mendirikan Salamis, sebuah kota kuno di pulau Siprus.

Setelah kematian Achilles dan perselisihan mengenai siapa yang harus mewarisi baju besinya, Ajax bunuh diri. Teucer menjaga jenazah saudara tirinya dan memastikan dia menerima penguburan yang layak.

Setelah Perang Troya dalam mitologi Yunani, Teucer pulang ke Salamis (pulau) namun terpaksa diadili karena tidak mengembalikan senjata dan baju besi Ajax.

Akibatnya, Teucer tidak diakui oleh ayahnya, ditolak masuk kembali ke Salamis, dan terpaksa melakukan perjalanan mencari tempat baru sebagai rumah.

Menurut penyair Romawi Horace, Teucer berbicara kepada rekan-rekannya yang berangkat bersamanya, dengan mengatakan, “Jangan putus asa, besok kita akan berangkat melintasi lautan luas.”

Teucer kemudian melayani Belus dari Tirus, yang dia bantu untuk merebut pulau Siprus.

Setelah kampanye tersebut dilakukan dan dimenangkan, Belus memberikan Teucer kendali atas pulau tersebut sebagai ucapan terima kasih atas bantuan ini.

Teucer kemudian mendirikan kota Salamis di pulau tersebut, yang dia beri nama untuk menghormati tanah airnya.

Dia mengamankan basis kekuasaannya dengan menikahi Eune, putri Cinyras, yang merupakan raja Siprus. Bersama-sama, mereka memiliki seorang putri bernama Asteria.

Anehnya, pahlawan Perang Troya ini tampaknya tidak puas tinggal di Siprus melainkan berlayar lebih jauh ke Spanyol. Setidaknya menurut legenda setempat bahwa Teucer mendirikan kota Pontevedra.

Cerita tersebut mungkin berasal dari para pedagang Yunani kuno yang melakukan perjalanan ke kota untuk menjual dan membeli barang dagangan.

Cerita serupa muncul mengenai kedatangan dewa dan pahlawan mitologi Yunani kuno ketika Alexander Agung bergerak ke timur menuju wilayah seperti Baktria dan India.

Wilayah tersebut merupakan tempat Heracles dan Dionysus konon pernah berkelana sebelum Teucer.

Saat ini, terdapat patung Teucer di Pontevedra yang dibuat oleh pematung Spanyol Cándido Pazos yang diresmikan pada tahun 2006.