Kisah Tragis Perdana Menteri Pertama Dinasti Ming, Dihabisi Bersama 70 Anggota Keluarganya

By Ade S, Minggu, 26 Mei 2024 | 16:03 WIB
Ilustrasi Li Shanchang Shangguan Zhou dari era Dinasti Qing. Artikel ini mengangkat kisah tragis Li Shanchang, perdana menteri pertama Dinasti Ming yang tewas bersama 70 anggota keluarganya. (Shangguan Zhou)

Nationalgeographic.co.id—Li Shanchang, perdana menteri pertama Dinasti Ming, merupakan salah satu sosok penting dalam sejarah Tiongkok.

Ia membantu Zhu Yuanzhang mendirikan Dinasti Ming dan menjadi pemimpin yang cakap dan berjasa besar. Namun, kisah hidupnya diwarnai dengan tragedi dan akhir yang tragis.

Pada awal berdirinya Dinasti Ming, Li Shanchang memiliki hubungan yang erat dengan Zhu Yuanzhang. Ia dipercaya untuk membantu kaisar dalam mengelola negara dan memainkan peran penting dalam berbagai kebijakan penting.

Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara kaisar dan perdana menterinya mulai retak. Zhu Yuanzhang, yang dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan penuh kecurigaan, merasa terancam oleh pengaruh Li Shanchang yang semakin besar. 

Artikel ini akan mengupas kisah tragis Li Shanchang, mulai dari masa kejayaannya sebagai perdana menteri hingga kematiannya yang tragis bersama 70 anggota keluarganya.

Pergeseran "Pendamping" Kaisar

Berdiri setelah runtuhnya Dinasti Yuan (Mongol) yang berkuasa dari 1206 hingga 1368, seperti dilansir dari Encyclopedia Britannica, Dinasti Ming menandai era baru kepemimpinan asli Tiongkok di bawah kepemimpinan Zhu Yuanzhang.

Zhu, yang awalnya berasal dari rakyat jelata, naik tahta dengan gelar Hongwu. Dinasti Ming menjadi salah satu dinasti paling stabil namun juga paling otokratis dalam sejarah Tiongkok.

Sistem pemerintahan dasar yang diterapkan Dinasti Ming dilanjutkan oleh Dinasti Qing (Manchu) berikutnya dan bertahan hingga sistem kekaisaran dihapuskan pada tahun 1911/12.

Sistem birokrasi mencapai puncaknya pada era Ming dan kemudian menjadi lebih terstruktur; hampir semua pejabat tinggi Ming memasuki birokrasi setelah lulus ujian pemerintah.

Badan Sensor (Yushitai), lembaga yang dirancang untuk menyelidiki kesalahan dan korupsi pejabat, menjadi badan terpisah dalam pemerintahan. Urusan di setiap provinsi ditangani oleh tiga badan, yang masing-masing melapor ke biro terpisah di pemerintah pusat.

Baca Juga: Dipicu Kebijakan Fatal Ayahnya, Kaisar Zhu Qizhen Seret Dinasti Ming ke Jurang Kehancuran

Jabatan perdana menteri dihapuskan. Sebagai gantinya, kaisar mengambil alih kendali langsung pemerintahan, memerintah dengan bantuan Neige atau Sekretariat Agung yang ditunjuk secara khusus.

Akibatnya, kekuasaan kaisar semakin absolut dan semua keputusan dijalankan sesuai titahnya. Namun tanpa bantuan perdana menteri, beban kerja Zhu Yuanzhang pun meningkat.

Para penerus Zhu Yuanzhang kemudian memutuskan untuk mendelegasikan sebagian kekuasaan kepada para kasim guna meringankan beban mereka. Ini memberi celah bagi kasim untuk ikut campur urusan dalam istana, yang berdampak negatif pada pemerintahan.

Tanda-tanda penghapusan jabatan perdana menteri pada masa Dinasti Ming sendiri mulai terlihat kala Zhu Yuanzhang terlibat perselisihan dengan Li Shanchang yang merupakan Perdana Menteri Pertama Dinasti Ming.

Li Shanchang, Teman Seperjuangan Sang Kaisar

Masuknya Li Shanchang ke dalam lingkaran dekat Zhu Yuanzhang sendiri bisa ditelusuri sejak calon kaisar tersebut bergabung dengan Pemberontakan Serban Merah untuk menggulingkan Dinasti Yuan.

Saat itu, demi mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, ia bertindak dengan sangat cerdik, seperti mencari dukungan kaum sarjana-birokrat, termasuk Li Shanchang.

Oleh karena itu, ketika memberontak melawan Dinasti Yuan, Zhu Yuanzhang bersikap hormat kepada para intelektual. Ia menciptakan citra diri sebagai sebagai sosok pemberontak yang justru menjunjung tinggi kaum intelektual.

Setelah Li Shanchang berinisiatif bergabung dengan pasukan pemberontak Zhu Yuanzhang, seperti dilansir dari Ming Dynasty History, ia memiliki tanggung jawab utama atas logistik pasukan.

Kemampuan Li dalam mengatur logistik terbukti efektif ketika ia memimpin pasukan meraih kemenangan dengan sumber daya yang lebih sedikit. Keberhasilan ini semakin membuat Zhu Yuanzhang mempercayainya.

Li Shanchang adalah anggota penting dalam tim penasihat Zhu Yuanzhang. Selama pemberontakan melawan Dinasti Yuan, Zhu Yuanzhang membutuhkan orang-orang seperti Li Shanchang untuk membantunya. Namun, setelah dinasti baru berdiri, pembersihan politik di sekitar lingkaran kekuasaan tak terhindarkan.

Baca Juga: Renyin Plot, Kala Kaisar Dinasti Ming Jadi Target Pembunuhan Para Teman Tidurnya Sendiri

Sejak Dinasti Han, sudah menjadi rahasia umum bahwa para pendiri dinasti yang berjasa besar, justru harus ekstra waspada setelah dinasti tersebut berdiri.

Ketika para pemberontak tersebut berhasil menjadi kaisar, fokus utama mereka berubah. Dari seorang pejuang, mereka beralih menjadi penguasa. Setiap potensi ancaman terhadap kekuasaan kaisar akan memicu pembersihan politik.

Kekuasaan yang Memabukkan

Sebagai bawahan kepercayaan, Zhu Yuanzhang memberi Li Shanchang kekuasaan yang nyaris setara dengannya. Sayangnya, dengan kekuasaan besar tersebut, kelemahan karakter Li Shanchang justru semakin terlihat.

Ia perlahan menjadi angkuh dan bahkan melanggar hukum untuk keuntungan pribadi. Li Shanchang bahkan mengerahkan tentara untuk merenovasi rumahnya. Lebih parahnya lagi, ketika orang terdekatnya melanggar hukum, ia mencoba mempengaruhi jalannya proses pengadilan.

Semua perbuatan Li Shanchang dicatat oleh Zhu Yuanzhang. Awalnya, karena kontribusi besar Li Shanchang, Zhu Yuanzhang belum ingin menyingkirkannya. Namun seiring dengan niatnya untuk semakin memperkuat kekuasaan terpusat, Zhu Yuanzhang akhirnya mengambil tindakan.

Gelombang pertama pembersihan Zhu Yuanzhang menyasar Hu Weiyong, calon pengganti perdana menteri yang direkomendasikan oleh Li Shanchang. Dalam pembersihan politik selanjutnya, Zhu Yuanzhang sebenarnya masih belum berniat melikuidasi Li Shanchang, meskipun banyak yang menuduh Li terlibat dengan Hu Weiyong.

Sayangnya, meskipun Li Shanchang sudah menyadari ketidakpercayaan dan ketidaksenangan Zhu Yuanzhang terhadapnya, ia tetap melakukan tindakan yang mencampuri urusan internal istana. Hal ini membuat Zhu Yuanzhang murka dan akhirnya memutuskan untuk menyingkirkan Li Shanchang.

Pada tahun 1390, lebih dari 70 anggota keluarga Li Shanchang dieksekusi. Dinasti Ming pun kehilangan salah satu pendiri sekaligus perdana menteri pertamanya.