Nationalgeographic.co.id—Selidik bangsa Cimmeria, penghuni wilayah berkabut di mitologi Yunani. Bangsa Cimmeria adalah bangsa yang aktif di Anatolia pada Era Archaic.
Anatolia adalah wilayah yang berada di sebelah timur Yunani dan secara harfiah berarti 'tempat matahari terbit'.
Dalam banyak catatan mitologi Yunani, bangsa Cimeria diceritakan sangat misterius dan memiliki konflik dengan sejumlah bangsa, seperti Asyur, Frigia, dan Lydia.
Bangsa Asyur adalah bangsa yang berpusat di hulu sungai Tigris, Mesopotamia. Sedangkan adalah suku bangsa Indo-Eropa kuno yang awalnya berada di selatan Balkan.
Sementara Bangsa Lydia adalah bangsa yang menghuni Lydia yang berada di daerah Anatolia Barat.
Dalam mitologi Yunani, bangsa Cimeria memiliki riwayat panjang konflik dengan 3 bangsa tersebut.
Bangsa Cimeria muncul secara menarik di lokasi yang sangat tidak terduga dan misterius, sehingga menimbulkan banyak perdebatan.
Jadi apa yang bisa kita ketahui mengenai bangsa Cimmeria dalam mitologi Yunani?
Bangsa Cimmeria dalam mitologi YunaniReferensi tertulis paling awal mengenai bangsa Cimmeria dalam literatur mitologi Yunani berasal dari Odyssey, yang ditulis oleh Homer pada paruh kedua abad ketujuh SM.
Dalam kisah tentang perjalanan Odysseus kembali ke Ithaca dari Troy, bangsa Cimmeria muncul dalam konteks yang aneh dan mitologis.
Setelah menghabiskan beberapa waktu di pulau Circe, Odysseus melakukan perjalanan ke daratan terdekat dan mencapai pintu masuk Dunia Bawah.
Baca Juga: Arrichion, Atlet Olimpiade Yunani Kuno yang Jasadnya Diberi Mahkota Juara
Lokasi ini tepat di sebelah Sungai Acheron dan Sungai Ratapan.
Di bagian kisah Odyssey ini, Homer mendeskripsikan fakta bahwa ada sebuah kerajaan dan kota Cimmeria berada di daerah ini.
Homer mendeskripsikan bagaimana mereka dikelilingi oleh kabut dan awan. Wilayah tersebut tidak memiliki sinar matahari secara permanen.
Di manakah bangsa Cimmeria dalam mitologi Yunani berada?Kemunculan bangsa Cimmeria dalam Homer's Odyssey telah menimbulkan banyak perdebatan.
Alasannya adalah sebagian besar penafsiran mengenai rute yang diambil Odysseus untuk pulang.
Odysseus dalam mitologi Yunani adalah raja Ithaka dan salah satu pahlawan yunani. Odysseus muncul dalam kisah Odyssey karya Homer.
Para ahli menyimpulkan, bahwa Odyssey mendeskripsikan tempat-tempat di Laut Mediterania bagian barat, sedangkan bangsa Cimmeria secara historis aktif di Anatolia, tepat di ujung lain laut tersebut.
Odyssey, bersama dengan Illiad, adalah dua syair epik utama mitologi Yunani yang ditulis Homer dan menjadi referensi utama tentang mitologi Yunani.
Dalam salah satu tafsir menempatkan latar kisah tentang bangsa Cimmeria ini di Italia selatan. Tempat lain menempatkannya di barat hingga Spanyol.
Namun, intinya semua perkiraan normal untuk latar cerita ini terletak jauh di sebelah barat Anatolia.
Oleh karena itu, sepertinya kemunculan orang Cimmeria di sini pastilah sebuah kesalahan.
Teori yang berbeda adalah bahwa Homer hanya menggunakan nama tersebut dalam konteks mitologi Yunani tanpa memperhatikan sejarah atau geografi yang akurat.
Bangsa Cimmeria menemukan rute Odyssey yang sebenarnyaSejauh ini, penjelasan yang paling mungkin mengenai kemunculan bangsa Cimmeria dalam Odyssey karya Homer terungkap melalui identifikasi latar cerita yang benar.
Seperti yang muncul dalam catatan Homer, ia menempatkannya di sekitar Sungai Acheron dan Sungai Ratapan.
Kata yang diterjemahkan 'Ratapan' adalah 'cocytus'. Kebetulan, ada Sungai Acheron dan Sungai Cocytus di Epirus, Yunani bagian barat.
Faktanya, lokasi itu adalah yang pertama masih memiliki nama itu sampai sekarang. Di lokasi tersebut juga terdapat peramal kematian, seperti yang dijelaskan Homer dalam Odyssey.
Gagasan bahwa Odyssey terjadi begitu dekat dengan Yunani bukanlah interpretasi yang umum.
Meskipun demikian, penelitian modern sangat mendukungnya. Tepat di lepas pantai wilayah daratan ini terdapat pulau kecil Paxos, yang sangat cocok dengan deskripsi Homer tentang pulau Circe.
Kebenaran tentang Cimmeria karya HomerMeskipun demikian, lokasi ini masih jauh dari kawasan di mana bangsa Cimmeria secara historis aktif.
Namun, dengan mengidentifikasi latar cerita ini dengan benar, jawaban atas misteri tersebut dapat dengan mudah diketahui.
Di daerah ini, tepat di sebelah ramalan kuno orang mati di dekat Sungai Acheron di Epirus, terdapat pemukiman kuno yang disebut Cheimerion.
Nama itu juga digunakan pada daerah sekitar dan masyarakatnya.
Hampir dapat dipastikan bahwa referensi Homer terhadap kerajaan dan kota Cimmeria di bagian Odyssey ini sebenarnya mengacu pada pemukiman di Yunani itu sendiri.
Bagaimana dengan fakta bahwa ia dikatakan dikelilingi oleh kabut dan awan serta tidak memiliki sinar matahari?
Ini tidak lebih dari fakta yang dilebih-lebihkan. Hal itu mungkin karena daerah ini terkenal sering dilanda badai.
Faktanya, para ahli percaya bahwa nama 'Cheimerion' berasal dari gagasan tentang cuaca dingin atau badai. Kata Yunani untuk ‘musim dingin’, misalnya, adalah ‘cheimerinos’.
Oleh karena itu, bangsa Cimmeria dalam mitologi Yunani (setidaknya dalam Odyssey) sebenarnya tidak ada hubungannya dengan bangsa Cimmeria dalam sejarah Anatolia.