Badai Panah, Strategi Perang Genghis Khan yang Hampir Mustahil Digagalkan

By Ade S, Rabu, 12 Juni 2024 | 10:03 WIB
Rekonstruksi pasukan Mongol. Temukan bagaimana Genghis Khan menggunakan hujan panah sebagai strategi perang Mongol yang efektif dan mematikan. (William Cho)

Menurut Jaehyuk Jang dan Kisun Kim dalam A Comparative Study of the Military Tactics of the Mongol Empire and Goguryeo Kingdom (Goryeo) yang tayang dalam jurnal Mongolian Diaspora. Journal of Mongolian History and Culture, Genghis Khan mencampur prajurit dari berbagai suku ke dalam unit-unit baru untuk mencegah perpecahan dan memperkuat kesatuan.

Tentara Mongol terkenal dengan kavaleri mereka yang tangguh. Mereka menggunakan berbagai taktik yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi pertempuran, yang membuat mereka sulit dikalahkan.

Dengan cara ini, Genghis Khan berhasil membangun salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah.

Salah satu di antara taktik tersebut adalah badai panah yang dalam berbagai referensi sejarah disebut "membuat musuh hampir mustahil menghindari kekalahan."

Badai Panah Mongol yang Mematikan

Strategi "badai panah" adalah salah satu taktik utama yang digunakan oleh pasukan Mongol dalam pertempuran. Mereka akan menjaga jarak aman dari musuh dan menembakkan panah secara massal ke arah yang telah ditentukan, bukan ke individu tertentu.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk membingungkan dan mengganggu formasi musuh, sehingga memudahkan pasukan Mongol yang bertugas menyerang dengan tombak untuk mengambil alih dan mengalahkan musuh.

Menurut catatan seorang jenderal Tiongkok bernama Mêng Hung, ketika pasukan Mongol bertemu dengan musuh, mereka akan segera memperluas formasi mereka untuk mencoba mengelilingi dan mengisolasi musuh.

Formasi tempur pasukan Mongol tidak sepenuhnya jelas, tetapi diduga mirip dengan formasi awal Jürchät (Chin), yang terdiri dari lima barisan dengan dua barisan menggunakan baju zirah besi dan tiga barisan lainnya menggunakan baju zirah kulit.

Komandan senior akan mengarahkan manuver dari posisi aman, memberikan perintah melalui sinyal bendera dan terompet, atau lampu dan api di malam hari.

Ketika pertempuran dimulai, pasukan Mongol yang lebih ringan akan maju dan menembakkan panah ke barisan musuh, sementara sayap pasukan akan bergerak untuk menyerang dari sisi dan belakang.

Baca Juga: Misteri Lokasi Makam Genghis Khan, Tokoh Sohor dalam Sejarah Dunia