Mengapa Pedofilia Jadi Hal yang Normal pada Era Romawi dan Yunani Kuno?

By Ade S, Rabu, 12 Juni 2024 | 16:03 WIB
Pasangan pederastik di simposium, seperti yang digambarkan pada lukisan dinding di Makam Penyelam dari koloni Yunani Paestum di Italia. Telusuri sejarah pedofilia di Yunani Kuno dan bagaimana praktik ini diterima dalam masyarakat mereka. (Ismoon)

Dalam berbagai versi mitos, Zeus berubah menjadi elang atau menggunakan elang untuk membawa Ganymede ke Olympus, di mana dia diberikan keabadian dan posisi terhormat sebagai pelayan para dewa. Kisah ini sering dijadikan pembenaran oleh elit Yunani untuk praktik pederasty.

Selain itu, hubungan antara Achilles dan Patroclus juga merupakan salah satu narasi pederasty yang paling terkenal. "Hanya saja ada perdebatan tentang dinamika persis antara keduanya," papar Jenna Ross.

Dalam epik Homer, Iliad, mereka digambarkan sebagai sahabat yang memiliki ikatan emosional yang mendalam, yang melampaui hubungan persahabatan biasa.

Namun, karena hubungan mereka tidak sesuai dengan stereotip pederasty, penyair Yunani lain seperti Aeschylus dan Plato mencoba menyesuaikan cerita mereka dengan praktik sosial tersebut. Aeschylus menggambarkan Achilles sebagai erastes Patroclus, sementara Plato memiliki pandangan yang berlawanan.

Terlepas dari interpretasi yang berbeda, kedekatan antara Achilles dan Patroclus sering kali disesuaikan untuk mencerminkan praktik pederasty yang berlaku di kalangan bangsawan Yunani selama abad ke-6 hingga ke-4 SM.

Pedofilia yang Bersifat Heteroseksual

Seperti diuraikan sebelumnya, dalam konteks pernikahan di Yunani dan Romawi kuno, gadis-gadis sering kali dinikahkan pada usia remaja awal, biasanya antara 12 hingga 16 tahun, dan seringkali dengan pria yang jauh lebih tua.

Meskipun konsep ini bertentangan dengan norma-norma modern, pada masa itu, usia tersebut dianggap ideal untuk menikah. Terutama karena pernikahan diatur untuk memperkuat aliansi keluarga dan tujuan utamanya adalah prokreasi.

Ritual pernikahan di kedua peradaban ini menekankan transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa.

Di Yunani, ritual proaulia dilakukan sehari sebelum pernikahan. Ritual ini melibatkan serangkaian ritual pembersihan dan persembahan untuk dewi-dewi, simbolisasi pelepasan masa kanak-kanak.

Pengantin wanita akan menyerahkan barang-barang yang merepresentasikan kepolosannya, seperti mainan dan ikat pinggang, sebagai tanda kesiapannya untuk memasuki kehidupan berkeluarga.

Baca Juga: Hukum Drakon Yunani Kuno: Pria yang Menggoda Istri Orang Lain Boleh Dibunuh