Tanaman Safron: Manfaat, Cara Minum, Efek Samping dan Harganya

By Ade S, Rabu, 12 Juni 2024 | 18:03 WIB
Safron kualitas tinggi dari Austria. Temukan informasi lengkap tentang safron, rempah termahal di dunia, termasuk manfaatnya, cara minum, efek samping, dan harga. (Hubertl)

Nationalgeographic.co.id—Safron, yang dikenal sebagai rempah paling berharga di dunia, tidak hanya memukau dengan warna dan rasa yang khas, tetapi juga dengan berbagai manfaat kesehatannya yang menakjubkan.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami segala hal tentang safron, termasuk manfaatnya yang tak terhitung, cara konsumsi yang benar, efek samping yang harus diwaspadai, dan nilai jualnya yang tinggi.

Latar Belakang

Tanaman Crocus sativus L., sering disebut sebagai "Emas Merah", merupakan tanaman rempah yang sangat berharga dan termasuk dalam keluarga Iridaceae. Menurut The National Center for Biotechnology Information, ini adalah tanaman budidaya termahal di dunia.

Nama 'saffron' sendiri memiliki akar kata dari bahasa Prancis, Safran, yang diambil dari kata Latin, safranum, dan ini berasal dari kata Arab, as far, yang artinya 'kuning'. Namun, kata ini berbeda dengan istilah kuno Persia, Karkum, yang dipakai oleh penduduk di sekitar Pegunungan Zagros.

Saffron telah tercatat digunakan sebagai bumbu atau produk makanan dalam pengadilan Kekaisaran Achamenian.

Bagian bawah tanah tanaman ini, yang berupa umbi, dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman baru karena saffron tidak berkembang biak melalui biji. Ciri khas dari bunga saffron adalah stigma berwarna yang menjuntai, panjangnya mencapai 25-30 mm.

Meskipun bunga ini juga memiliki tiga benang sari kuning, namun benang sari tersebut tidak mengandung senyawa aktif dan biasanya tidak dipanen. Setiap umbi mampu menghasilkan antara satu hingga tujuh bunga

Diperkirakan bahwa spesies yang dibudidayakan ini muncul sebagai hibrida alami dan telah dipilih karena stigma panjangnya yang kemudian dipertahankan hingga saat ini.

Bunga dari C. sativa berwarna ungu muda, namun stigma berwarna merah seperti benang dari bunga inilah yang sangat berharga, baik sebagai bumbu dapur maupun sebagai pewarna alami.

Untuk mendapatkan satu pon stigma, dibutuhkan sekitar 36.000 bunga. Dan untuk menghasilkan 500 gram saffron murni, yang tidak tercampur dengan safflower, diperlukan lebih dari 200.000 stigma kering yang didapat dari sekitar 70.000 bunga.

Baca Juga: Asal Usul Rempah Termahal, Safron, Terungkap Lewat Karya Seni Kuno

Manfaat

Menurut Healtline, saffron, rempah dengan warna yang memikat, menawarkan sebelas manfaat kesehatan yang luar biasa:

1. Kekuatan antioksidan: Saffron penuh dengan senyawa tanaman yang melindungi sel dari serangan radikal bebas.

2. Peningkatan suasana hati: Dikenal sebagai rempah 'sinar matahari', saffron dapat mengangkat mood dan mengurangi gejala depresi.

3. Properti anti-kanker: Kaya akan antioksidan, saffron berpotensi melawan sel kanker tanpa merusak sel sehat.

4. Meredakan gejala PMS: Saffron diketahui memiliki efek positif terhadap gejala sindrom pramenstruasi.

5. Afrodisiak alami: Saffron dapat meningkatkan libido, terutama bagi mereka yang mengonsumsi antidepresan.

6. Pengurangan nafsu makan: Penelitian menunjukkan bahwa saffron bisa membantu mengurangi nafsu makan dan mendukung penurunan berat badan.

7. Menurunkan risiko penyakit jantung: Saffron mungkin menurunkan kolesterol dan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung.

8. Pengendalian gula darah: Studi menunjukkan bahwa saffron dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

9. Peningkatan penglihatan: Saffron dapat memperbaiki penglihatan pada orang dewasa dengan AMD dan melindungi mata dari kerusakan.

Baca Juga: Safron, Rempah Termahal di Dunia yang Terdampak Perubahan Iklim

10. Memperkuat memori: Saffron memiliki potensi untuk meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa dengan Alzheimer.

11. Penambahan yang mudah dalam diet: Saffron, dengan rasa halusnya, dapat dengan mudah ditambahkan ke berbagai hidangan gurih.

Efek Samping, Risiko, dan Cara Penggunaan

Secara umum, melansir Medical News Today, konsumsi saffron memiliki risiko yang rendah. Memasak dengan saffron adalah cara yang bagus untuk menambahkannya ke dalam diet tanpa risiko mengonsumsi terlalu banyak rempah ini.

Mengonsumsi hingga 1,5 gram saffron setiap hari umumnya aman, tetapi makan terlalu banyak bisa beracun. Para peneliti menganggap 5 gram sebagai dosis toksik.

Dosis yang sangat tinggi mungkin lebih berbahaya bagi kelompok orang tertentu. Misalnya, penulis dari satu studi mencatat bahwa wanita hamil harus menghindari mengonsumsi lebih dari 5 gram saffron per hari karena memiliki efek merangsang pada rahim.

Reaksi alergi adalah kemungkinan. Siapa pun yang mengalami gejala reaksi alergi setelah mengonsumsi saffron harus segera menemui dokter.

Terkait penggunaan, diketahui bahwa salah satu cara sederhana untuk menambahkan saffron ke dalam makanan adalah dengan menambahkan beberapa helai ke dalam secangkir air panas.

Ini akan menarik sebagian besar rasa dari saffron. Kemudian, Anda dapat menambahkan kedua bahan tersebut, air dan saffron, ke dalam hidangan gurih di akhir memasak.

Saffron juga semakin tersedia sebagai suplemen, umumnya dalam bentuk stigma bubuk dalam kapsul.

Penting untuk membaca instruksi pada kemasan dan berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen baru.

Baca Juga: Saat Kotoran Atlet Jadi Ramuan Kesehatan di Yunani dan Romawi Kuno

Harga Saffron dan Alasan yang Membuatnya Mahal

Saffron berkualitas tinggi dapat dihargai antara 3.500 hingga 160.000 dolar Amerika per kilogram pada tahun 2020, yang setara dengan kisaran Rp52 juta hingga Rp2,3 miliar. Di Indonesia, harga satu gram saffron bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Terdapat empat alasan mengapa saffron mahal, yaitu:

1. Periode tumbuh yang terbatas

Saffron, yang pertama kali dibudidayakan di Iran lebih dari 3.000 tahun yang lalu, memiliki periode tumbuh yang sangat singkat. Tanaman ini hanya mekar selama satu minggu setiap tahun.

Iran memproduksi 90% saffron dunia, sementara Kashmir menyumbang sisanya. Bunga saffron hanya mekar selama enam minggu dari akhir September hingga awal Desember, membuatnya menjadi komoditas yang langka dan eksklusif.

2. Komponen kimia yang menentukan kualitas

Kualitas saffron ditentukan oleh tiga komponen kimia utama: picrocrocin, crocin, dan safranal. Ketiganya bertanggung jawab atas rasa, warna, dan aroma yang khas dari saffron, dan karena itu, mereka juga berkontribusi pada harganya yang tinggi.

3. Proses panen manual

Panen saffron memerlukan ketelitian dan dilakukan secara manual. Putik saffron yang segar sangat rapuh dan harus dipanen dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan.

Proses ini meliputi pemetikan bunga di pagi hari dan pemisahan stigma dari bunga, diikuti dengan pengeringan stigma. Semua langkah ini dilakukan tanpa bantuan mesin, hanya dengan tangan, untuk memastikan kualitas terbaik dari saffron yang dipanen.

Dengan memahami manfaat dan cara minum safron, serta mengetahui efek samping dan harga yang terkait, Anda dapat memaksimalkan kegunaan rempah ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini membantu Anda dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan sepenuhnya kekayaan yang ditawarkan oleh safron.