Nationalgeographic.co.id – Masyarakat sejarah Yunani dan Romawi kuno sangat menghormati atlet mereka sebagai pahlawan.
Bahkan keringat dan kotoran yang menumpuk di tubuh mereka selama latihan dan kompetisi merupakan komoditas yang berharga.
Kebersihan dan kesehatan dalam sejarah Yunani dan Roma kuno sangat unik. Salah satunya adalah konsumsi keringat atlet terkenal untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Bagi masyarakat sejarah Yunani dan Romawi kuno, keringat seorang atlet yang juara setara dengan ramuan kesehatan ajaib atau suplemen olahraga premium dan diyakini bahwa konsumsinya akan memberikan beberapa manfaat.
Orang-orang Yunani dan Romawi Kuno Membeli Keringat para Atlet
Strigil adalah alat populer yang digunakan oleh orang Romawi, Yunani, dan Etruria pada zaman kuno. Biasanya terbuat dari perunggu tanpa hiasan, berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan tubuh sebelum berolahraga atau menggunakan pemandian umum.
Prosesnya melibatkan pengolesan minyak zaitun ke kulit. Kemudian para budak akan menggunakan bilah logam melengkung dari strigil untuk menghilangkan kelebihan minyak, keringat, dan kotoran.
Kedua budaya tersebut memiliki nama sendiri untuk praktik ini, “strigimentum” dalam bahasa Latin untuk orang Romawi dan “gloios” dalam bahasa Yunani.
Anehnya, kotoran tubuh yang dibuang sangat dihargai dan dianggap sebagai komoditas berharga. Diyakini memiliki khasiat penyembuhan, terutama jika kotoran tersebut berasal dari tubuh atlet.
Para pengagum akan membeli sisa-sisa kulit yang terkikis ini, meminyaki diri mereka sendiri dengan harapan dapat menyerap vitalitas dan kesehatan yang terkait dengan para atlet.
Bill Hayes, dalam bukunya Sweat: A History of Exercise menyelidiki praktik aneh ini, menulis bagaimana campuran ini dianggap sangat berharga sehingga beberapa orang melakukan upaya luar biasa, bahkan mengumpulkan sisa-sisa dari dinding pemandian tempat para atlet bersandar dan meninggalkan jejak keringat mereka.
Menurut History Collection, wanita Romawi yang kaya akan memperoleh botol berisi kotoran gladiator, menggunakannya sebagai krim wajah mewah.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR