Cobra Effect, Kala Sebuah Bantuan Malah Memperburuk Masalah yang Ada

By Ade S, Minggu, 16 Juni 2024 | 12:03 WIB
Usulan pemberian bantuan sosial untuk korban judi online memicu perdebatan dan munculnya istilah 'cobra effect'. Apa itu? (kuritafsheen77)

Efek Kedua

Charlie Munger menyoroti bahwa dalam ekonomi, seringkali efek kedua dan seterusnya tidak mendapat perhatian yang cukup. Ini bisa dimaklumi karena konsekuensi memiliki konsekuensi lebih lanjut, yang membuat situasi menjadi kompleks.

Fenomena ini sering terjadi dan salah satu contohnya adalah prinsip "Anda mendapatkan apa yang Anda ukur." Misalnya, rumah sakit yang harus mempublikasikan tingkat kematian mereka mungkin akan menghindari menerima pasien dengan kondisi kritis untuk menjaga statistik mereka tetap rendah.

Demikian pula, sistem pembayaran berdasarkan biaya plus dalam produksi listrik cenderung mendorong pembengkakan biaya yang tidak perlu.

Hal yang sama terjadi pada perusahaan yang memberi insentif kepada manajer untuk menghasilkan laba jangka pendek. Kondisi ini sering kali mengorbankan investasi penting seperti pembangunan merek, penelitian dan pengembangan, serta pelatihan karyawan, yang pada akhirnya merugikan nilai jangka panjang perusahaan.

Sementara Jim Rogers, seorang investor terkenal, mengajarkan bahwa regulator dapat mengontrol harga atau pasokan suatu produk atau layanan, tetapi tidak keduanya secara bersamaan.

Sebagai contoh, pada masa lisensi industri di India, pemerintah mencoba menetapkan produksi maksimum dan harga maksimum untuk skuter Bajaj Auto. Namun, karena produksi dibatasi jauh di bawah permintaan, hal ini hanya menghasilkan pasar gelap di mana surat alokasi dijual dengan harga tinggi.

Di AS, pemerintah menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk mencegah narkotika adiktif masuk ke negara tersebut. Namun, upaya ini hanya meningkatkan harga narkoba dan keuntungan bagi penyelundup. Meskipun risiko tinggi, narkoba masih tersedia bagi pecandu.

Padahal, uang yang dihabiskan dalam perang melawan narkoba ini bisa digunakan untuk menangani masalah lain seperti malaria. Sementara itu, di Belanda, di mana narkoba legal, tingkat kejahatan sangat rendah hingga beberapa penjara harus ditutup.

Di India, harga urea yang sangat rendah telah menyebabkan penyelundupan ke negara-negara tetangga seperti Sri Lanka, Bangladesh, dan Nepal, di mana urea dijual dengan harga lebih tinggi.

Pada 2017, pemerintah India menetapkan batas harga untuk stent jantung, termasuk di rumah sakit swasta. Namun, kebijakan kontrol harga ini berdampak negatif; beberapa produsen stent memutuskan untuk menarik produk mereka dari pasar. "Meskipun tujuan awalnya adalah untuk mencegah penimbunan harga, hasilnya justru berpotensi menciptakan pasar gelap untuk stent," ungkap Bakshi.

Baca Juga: Perjudian Jadi Permainan Favorit Masyarakat Sejarah Yunani Kuno