Nationalgeographic.co.id—Pada Oktober 1871, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Kebakaran Besar Chicago meluluhlantakkan sebagian besar kota. Bencana ini menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka.
Di tengah kekacauan dan kehancuran ini, muncul sebuah legenda yang bertahan hingga hari ini—kisah tentang Catherine O’Leary, seorang wanita imigran Irlandia, dan sapinya yang diduga memulai kebakaran tersebut dengan menendang sebuah lentera minyak.
Kisah in menyudutkan seorang wanita Irlandia dan sapinya atas kebakaran tersebut. Keduanya dijadikan kambing hitam, mengaburkan fakta sejarah yang sesungguhnya.
Malam Kebakaran
Di tengah kesunyian malam di Minggu tanggal 8 Oktober 1871, percikan api tak terduga muncul di samping pondok keluarga di DeKoven Street. Malam itu, api cepat menyebar, didorong oleh angin kencang yang tidak biasa untuk musim tersebut.
Keadaan menjadi semakin dramatis saat angin musim gugur yang biasanya tenang, malam itu berhembus kencang, seolah-olah turut serta memanaskan situasi. Sangat cepat, api itu berkembang menjadi lautan jago merah yang tak terkendali.
Respon awal terhadap kebakaran itu campur aduk. Warga setempat bergegas untuk menyelamatkan apa yang bisa mereka selamatkan, sementara petugas pemadam kebakaran berjuang keras melawan api yang cepat meluas.
Namun, dalam kepanikan dan kebingungan itu, rumor mulai menyebar secepat api itu sendiri. Sebuah cerita tentang sapi yang menendang lentera menjadi narasi dominan, meskipun tidak ada bukti langsung yang mendukung klaim tersebut pada saat itu.
Pada hari-hari yang mengikuti, saat api terus membakar dan menghancurkan bagian besar dari kota, media mulai mencetak kisah tentang sapi dan wanita Irlandia itu.
Kisah ini dengan cepat diterima oleh publik, dan Catherine O'Leary dengan cepat dituduh sebagai penyebab bencana tersebut. Dalam waktu singkat, legenda ini telah mengkristal dan menjadi bagian dari sejarah kebakaran Chicago.
"Legenda populer telah lama mengatakan bahwa seekor sapi yang sedang diperah oleh Mrs. Catherine O'Leary menendang sebuah lentera minyak tanah," kata Robert McNamara, penulis sejarah Amerika.
Baca Juga: Dunia Hewan: Aurochs, 'Raksasa' yang Jadi Nenek Moyang Sapi Modern