Di sisi lain, diketahui pula bahwa domba memiliki kedudukan yang sakral di sana. Banyak artefak yang menunjukkan pemujaan terhadap domba telah ditemukan di Georgia
Ini menegaskan betapa pentingnya hewan ini bagi Svan, suku etnis di Svanetia, wilayah pegunungan di Colchis. Suku Svan sendiri memiliki legenda tentang domba emas yang terkurung dalam sebuah gua, menjaga harta.
Di Georgia, khususnya di Svanetia, domba tidak hanya dihormati sebagai hewan suci. Di daerah ini, domba juga merupakan pusat utama penambangan emas Colchis.
Metode tradisional penambangan emas di sini memiliki arti yang mendalam dan masih bertahan hingga sekarang. Strabo, seorang ahli geografi Yunani dari abad ke-1 SM, memberikan deskripsi tentang metode ini:
"Di negeri mereka, emas terbawa oleh arus sungai pegunungan, dan orang-orang barbar memperolehnya dengan menggunakan bak berlubang dan kulit berbulu."
Pada kenyataannya, kulit domba memang digunakan untuk menangkap butiran emas yang terbawa arus sungai pegunungan. Para penambang modern mengakui bahwa bulu domba sering kali tertutup debu emas hingga tampak seperti 'emas' sesungguhnya.
Strabo bahkan mencatat bahwa orang Yunani kuno meyakini bahwa inilah asal mula Bulu Domba Emas. Penjelasan ini sangat masuk akal dan unik bagi masyarakat Colchis.
Kemungkinan Logis di Balik Legenda
Namun, bagaimana mungkin sebuah alat kerja sehari-hari berubah menjadi objek sakral dalam legenda? Perlu diingat, masyarakat yang sama yang menambang emas dengan cara ini juga memuliakan domba sebagai makhluk suci.
Berbagai artefak yang menggambarkan domba sebagai objek pemujaan telah ditemukan di wilayah ini. Jadi, sangatlah wajar jika 'bulu domba emas' ini dianggap sebagai sesuatu yang sakral oleh masyarakat pegunungan tersebut.
Mungkin saja, warga Georgia, khususnya Colchis kuno, pernah memberikan bulu domba emas ini sebagai persembahan kepada raja mereka. Hal ini sesuai dengan narasi yang menyebutkan Raja Aeëtes menerima Bulu Domba Emas sebagai hadiah.
Dengan mengungkap kisah Bulu Domba Emas di Georgia, kita menemukan titik temu antara realitas dan mitologi Yunani. Kisah ini membuktikan bahwa mitos bisa memiliki akar di dunia nyata.