Nationalgeographic.co.id—Mitos Yunani tidak hanya terukir dalam buku-buku sejarah, tetapi juga dalam reruntuhan suku Illyrian yang wilayahnya mncakup Albania dan Kroasia.
Setiap batu dan jalan di sini bercerita tentang dewa-dewi dan pahlawan dari zaman dahulu. Ini adalah tempat di mana legenda menjadi nyata dan masa lalu bertemu dengan masa kini.
Kisah-kisah epik yang telah kita dengar sebagai anak-anak kini dapat kita saksikan langsung. Kota-kota ini menyimpan rahasia zaman ketika mitologi Yunani adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang petualangan ini, artikel di bawah ini akan membawa Anda ke jantung sejarah Illyrian.
Illyrian dalam Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, Illyrius diakui sebagai pendiri suku Illyrian. Dia adalah putra Cadmus, seorang pria Phoenicia, dan Harmonia, istrinya.
Cadmus, atas perintah Agenor, raja Phoenicia dan ayahnya, berkelana mencari adik perempuannya yang diculik oleh Zeus. Pencarian itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya, Cadmus menetap di Beotia, Yunani, dan mendirikan Thebes.
Setelah menikah dengan Harmonia atas saran orakel, Cadmus pindah ke suku Enchelei. Di sana dia menjadi raja. Bersama Harmonia, dia memiliki seorang putra bernama Illyrius.
Tak lama setelah itu, Cadmus dan Harmonia berubah wujud menjadi ular. Kisah ini menjelaskan asal mula suku Illyrians dalam mitologi Yunani.
Dalam kepercayaan Illyrians, ular memiliki peranan penting. Namun, para sejarawan menghadapi kesulitan untuk menentukan asal usul suku Illyrians.
Alojz Benac, seorang arkeolog dan sejarawan dari Bosnia-Herzegovina, berpendapat bahwa proto-Illyrians dan Illyrians berasal dari Zaman Besi. Migrasi dari Timur ke Balkan menandai awal mula mereka.
Baca Juga: Di Bumi Georgia, Mitologi Yunani Jadi 'Nyata' Lewat Kisah Bulu Domba Emas