Achmad Nawir: Dokter yang Berlaga di Piala Dunia Prancis 1938

By Galih Pranata, Selasa, 2 Juli 2024 | 11:00 WIB
Achmad Nawir, seorang dokter yang menjadi kapten kesebelasan Hindia Belanda, berjabat tangan dengan kapten kesebelasan Hungaria di Piala Dunia 1938, Prancis. (AFC)

Sosoknya yang wibawa dan jiwa kepemimpinannya, membuatnya dipercaya untuk menjadi kapten klub setelah setahun membela HBS. Di klub itu, ia memimpin timnya untuk turut dalam beberapa turnamen bergengsi.

Setelah kegemilangannya bersama dengan klub sepak bola NIAS, Nawir melanjutkan karir sepak bolanya ke klub yang lebih bergengsi, Soerabaijase Voesbal Bond (SVB)—yang kemudian dikenal sebagai cikal bakal klub Persebaya Surabaya—pada tahun 1932.

Dalam surat kabar De Indishce edisi 20 Maret 1936, Nawir memainkan peran penting bagi SVB. Penampilan apiknya melawan Zeemacht, membuat sang pelatih terus mengandalkan kemampuannya dalam tim.

Bersama dengan tandemnya dalam tim, Siong Liong (berposisi sebagai bek kiri) kerap kali bertukar posisi. Sedangkan Nawir yang tak tergantikan, membuat Siong Liong dan Breemer harus berebut tempat dalam tim utama.

Menariknya, dalam strategi yang diterapkan pelatih SVB melawan Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB), Nawir tampil di posisi bek kanan dalam formasi 2-3-3-2 yang secara dinamis dapat berubah menjadi 2-5-3. 

Jika dalam strategi sepak bola modern, peran Nawir dapat dikatakan sebagai inverted full-back—sepak bola modern lebih mengenal peran Trent Alexander-Arnold, Cancelo, Walker, dll—yang sering kali bermain lebih ke depan membantu serangan.

Menuju Piala Dunia 1938 di Prancis

Setelah bergulirnya kompetisi sepak bola resmi Hindia Belanda dan berdirinya komite sepak bola nasional Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU), menjadi peluang Achmad Nawir untuk dapat bersaing sebagai pemain timnas semakin terbuka lebar.

Meski demikian, perjalanan Nawir menembus timnas tidak semudah yang dibayangkan. Dalam menentukan skuad terbaik yang akan dibawa menuju kualifikasi Piala Dunia 1938, NIVU menghelat beberapa laga penyeleksian pemain.

Pada tahap awal, seleksi dilakukan dengan mempertemukan tim gabungan dari klub-klub yang ada di Jawa Tengah dan Barat, dengan menghadapi tim Jawa Timur. Laga dihelat di Lapangan Tambaksari, Soerabaja

Baca Juga: Di Balik Pemain Naturalisasi: Mengapa Banyak Orang Maluku di Belanda?

Nawir yang dipercaya sebagai pemain andalan sekaligus kapten dari tim Jawa Timur, selalu menjadi sorotan Johannes Christoffel Jan Mastenbroek, pelatih timnas Hindia Belanda yang pada usia 36 tahun menjadi nahkoda timnas menuju kualifikasi Piala Dunia 1938.